Pagi ini Katya kembali ke sekolah dan mencuri
perhatian semua orang berkat kemenangannya dalam olimpiade fisika, meskipun ada dua yang mewakili namun yang paling tersorot hanya Katya. Pengumumannya tertera di mading, semua orang dapat melihatnya."Katya! Congrats ya." entah ucapan yang keberapa kalinya dari orang yang perpapasan dengannya.
"Thank you, Sel," jawabnya tersenyum manis.
Lalu ia melanjutkan lagi perjalanannya menuju kelas 12 IPA 1. Dari arah yang berlawanan terlihat seorang gadis yang menatap datar tepat ke arahnya hingga keduanya berada di jarak yang hanya terpaut 1 meter, Katya tetap melanjutkan langkahnya tanpa memedulikan Tasha, saat melewatinya, Tasha menahan lengan Katya membuat keduanya kembali berhadapan.
Helaan napas terdengar dari mulut Katya, Tasha termasuk ke dalam spesies cewek caper, katanya.
Belum sempat mendengar ucapan atau bahkan cibiran dari Tasha, seseorang seolah menyelamatkannya dengan merangkul Katya secara tiba-tiba dari arah belakang.
"Thanks ya, berkat lo kita menang."
Katya terkejut apalagi dengan suara berat tepat di telinganya menyadarkannya betapa dekat jarak antara Katya dan Edgar yang sedikit menundukkan kepalanya untuk menyeimbangkan tingginya.
"Emm, congrats ya Kat, lo juga Gar kalian keren," kata Tasha sebelum Edgar menyadari keberadaannya atau mungkin bertanya maksud Tasha berada di koridor IPA.
Edgar hanya tersenyum menanggapi Tasha, tidak tahu harus melakukan apalagi, Tasha pamit pergi ke kelasnya.
"Dia ganggu lo?" bisik Edgar masih dengan posisi yang sama setelah Tasha pergi.
Katya melepaskan tangan Edgar dari bahunya dan menjauhkan tubuhnya beberapa langkah, "Enggak, kenapa nanya gitu?"
"Gue pernah liat Tasha gangguin lo."
"Ohh, aku tahu caranya ngatasin dia."
"Bagus." Edgar mengacak pelan rambut Katya yang rapi terikat di belakang.
Bukannya marah, Katya justru mematung di tempat terlebih raut wajah cowok itu dihiasi senyum tipis yang membuat kadar ketampanannya bertambah, Katya suka Edgar bersikap manis seperti ini karena rasanya ia capek, lelah dan batin menghadapi Edgar dengan mode menyebalkan.
***
Suasana kantin cukup ramai siang ini, Katya belum mengantre mengambil makan, ia hanya memakan pastry yang sepi peminat, alasannya karena tidak perlu menunggu lama. Lalu ada jus alpukat yang dibelikan Edgar, sekarang cowok itu berada di lima meter dari pandangannya tengah menyantap makan siang bersama Jevan dan Rangga.
"Eh sini deh merapat." interupsi Nara di sela-sela mereka menikmati hidangan.
Katya mengalihkan pandangannya dari Edgar lalu fokus pada Nara.
Luna yang ada di sampingnya mengernyit penasaran dan Yuri yang berhadapan dengan Nara memajukan tubuhnya, rasanya sudah lama Nara tidak membawa berita hangat maka dari itu Yuri yang paling penasaran.
"Tapi tolong jangan beritahu siapapun itu apalagi Katya."
"Sebawel apa emang aku?"
"Ya kamu kan temannya banyak ada dimana-mana."
"Iya enggak enggak, cepetan bilang ada apa?"
"Di laboratorium kimia ada penemuan cairan yang.." Nara sejenak berpikir, "Kayak waw gitu like a magic, warnanya juga cantik banget mirip-mirip galaxy."
Yuri menatap Nara jengah, ia pikir Nara akan berbicara tentang berita anak-anak sekolah seperti biasanya.
"Okay, i will shut up," kata Yuri akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC VIOLET ☑️
Teen FictionMagic Violet (Fan fiction x Fantasi) ~•~ Katya hilang ingatan, ia hanya ingat dua tahun yang lalu, sejak lahir hingga 15 tahun entah bagaimana hidupnya dulu. Ada sesuatu yang menarik dalam dirinya, di SMA Cendrawana Katya menjadi sorotan karena mem...