"Itu, tuh! Tuh! Tuh! Tuh!"
Pletak!
Karena bermain-main dengan ucapannya, Yuju harus menerima jitakan dari Yerin yang kebetulan duduk tidak jauh darinya. Hanya tinggal lima menit lagi jam sarapan pagi, karena tidak lama lagi mereka akan masuk ke dalam kelas.
"Kau bisa bicara dengan benar?" tanya Eunha, mengangkat sedotan siap mencolok mata Yuju.
Yuju cengengesan. "Maaf, maaf aku tidak bermaksud, hehe~"
"Jadi yang mana?"
"Itu!" Yuju menunjuk ke arah seorang gadis menggunakan dagunya.
Menoleh ke arah tunjukan dagu Yuju, berharap tidak banyak orang karena tidak mau penasaran lebih lama lagi. Dan ya, hanya ada satu orang gadis yang tengah membeli minuman sehat di sana.
"Rose?" tanya Sowon.
"Pelan-pelan!" Sinb langsung menutup mulut Sowon, takutnya gadis itu mendengar dan ketahuan sedang dijadikan bahan pembicaraan.
Umji memicingkan matanya. "Dia itukan gadis baik-baik, kenapa bisa?"
"Justru karena dia baik-baik ketika di depan kita, kita tidak tahu bagaimana dia sebenarnya, bukan?" kata Yuju. "Karena rata-rata orang gagal dalam belajar adalah orang pendiam, seperti diam-diam menghanyutkan," lanjutnya, mendadak bijak.
Yerin menghembuskan napas lega. "Aku bersyukur tumbuh menjadi gadis tidak bisa diam kalau begitu."
"Tapi tidak menutup kemungkinan orang tak bisa diam pun bisa melakukannya, lho!" sahut Umji sambil menerawang, ada berapa kasus gadis gagal lanjut sekolah karena hamil di luar nikah.
"Kira-kira siapa yang menghamili dia, ya?" tanya Sowon sambil menatap gadis yang tak pernah mengangkat pandangannya itu.
"Aku pikir seorang lelaki," celetuk Sinb sambil menatap kosong ke arahnya.
Pletak!
Dan Sinb pun menerima hadiah jitakan, tentu saja dari Sowon yang posisinya dekat dengan Sinb.
"Aduh~ Kenapa memukul kepalaku?" Sinb mengaduh, mengusapnya sambil memelas.
"Kau menukar otakmu dengan Yuju?" tanya Umji.
"Kenapa harus otakku?" Yuju spontan menyahut dengan sewot.
"Hehe, maaf~"
"Dia tidak akan lama lagi," gumam Sinb kala Rose telah pergi meninggalkan area kantin.
"Apa? Apa kau bilang barusan?" Sowon ingin tahu, tapi bel tanda masuk kelas sudah berbunyi.
"Ayo ke kelas semuanya!"
°TIME OF DEATH°
Kericuhan terjadi di sekolah, kala seseorang dinyatakan berada di atap sekolah siap untuk mengakhiri hidupnya. Tentu saja hal itu mengundang rasa penasaran, hingga seluruh siswa yang kebetulan sudah tak ada kelas pun berhamburan keluar gedung untuk melihat lebih jelas.
"ROSE JANGAN!"
"ROSE JANGAN MELOMPAT!"
"ROSE BERBALIK!"
Tiga temannya berteriak lantang di bawah, meminta kepada Rose si gadis baik-baik yang mendadak siap untuk bunuh diri. Benar, diam-diam menghanyutkan rupanya.
"PAK PARK! ANDA HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YANG ANDA LAKUKAN PADA TEMAN KAMI!" teriak salah satu teman Rose.
Seketika para siswa hingga guru dibuat terkejut oleh teriakannya. Sementara di bawah para siswa yang berkumpul, di atap sana ada guru-guru yang tengah menahan jatuhnya si gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Death || Hwang Eunbi
FanfictionSetiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan untuk menyeimbangkan keduanya, manusia itu harus mampu mengendalikan keduanya dalam waktu bersamaan. Dia Hwang Eunbi, gadis yang mampu melihat 'Waktu Kematian' seseorang. Mau tahu...