Time of Death : Bad Dream

435 112 22
                                    

Budayakan memberi vote dan berkomentar🌹

Saya tahu kalian mengerti bagaimana cara menghargai seorang penulis🌹

🥀🥀🥀

Kehadirannya hanya sebatas bayangan, dia tidak lebih dari sesosok hantu yang tertahan karena tugasnya belum selesai. Sebut saja Eunha, hantu manis yang selalu menjadi teman Sinb ketika sahabatnya berada dalam kesepian.

Semenjak Eunha pergi, semua hal banyak yang berubah. Sinb menjadi lebih sering menyendiri, hal itu dikarenakan dia tahu Eunha akan datang kepadanya. Seperti pada tujuan awalnya, Eunha hadir hanya untuk menemani Sinb yang kesepian. Sesosok Eunha akan terhapus apabila Sinb sedang bersama yang lain, karena saat itu Sinb sedang tidak sepi.

"Sinb yya."

"Ya?"

"Sepertinya kau belum makan apa-apa."

"Aku akan makan nanti saja, ada beberapa tugas yang harus aku kerjakan."

"Kenapa tidak pergi dengan yang lain?"

"Karena kau akan menghilang."

Eunha terkekeh. "Kau takut jika aku menghilang?"

"Aku bisa melihat waktu kematian, Eunha."

Eunha menatap Sinb terkejut, senyumannya memudar setelah mendengar pengakuan tak terduga itu.

"Aku dapat mengetahui kapan seseorang mati. Dan aku tidak bisa menahan kematian itu."

"K-kau?"

"Aku minta maaf, Eunha! Aku tidak bisa menyelamatkanmu, tapi aku—"

"Sinb yya, kenapa?"

"A-apa?"

"Sinb aku pergi sebentar, ya!"

"Tidak, jangan tinggalkan aku, Eunha!"

"Di depan yang lain datang, jangan sia-siakan kebersamaan kalian."

"Tapi aku ... " ucapannya menggantung, Eunha sudah terlanjur menghilang sebelum Sinb menahannya. "Sebentar!" teriak Sinb setelah mendengar ketukan pintu.

Membuka pintu utama dengan cepat, dilihatnya empat orang yang berdiri sambil memasang wajah masam.

"Apa?" tanya Sinb.

"Kau membuat kami menunggu di kafe terlalu lama, bodoh!" rutuk Yerin.

"A-apa? Kafe? Apa maksud kalian?"

"Oh ya ampun~ Apakah kau lupa tentang perjanjian untuk belajar bersama di kafe?" Sowon berkacak pinggang dibuatnya.

"O-oh? Hehe, di kafe itu, ya?"

Keempatnya memasang wajah masam, sementara Sinb menyengir seolah tak punya rasa bersalah sedikit pun.

"Masuk! Ayo masuk semuanya!" tawar Sinb dengan ramah.

Time of Death || Hwang EunbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang