Terima kasih atas dukungan melalui vote dan komentarnya🐯
🥀🥀🥀
"Aku ... ada di mana?"
"Kau ... siapa?"
Sinb beranjak dengan susah payah, ia memegangi kepalanya karena masih merasa pening. Entah bagaimana dia bisa di ruangan serba putih ini, dengan seseorang berpakaian sama seperti dirinya, namun wajah Si gadis nampak pucat pasi.
"Apa? Apa yang sedang kau lakukan di sini?"
Pandangannya begitu kosong, tentu saja itu membuat Sinb kebingungan. Dia terkejut, saat mengetahui kepalanya diperban. Ini aneh, karena Sinb tidak mengingat apapun.
Pintu ruangan dibuka oleh lima gadis yang entah habis pergi darimana, mereka tampak antusias serta menebar senyum bahagia. Sinb menoleh ke arah gadis yang tadi berada di samping bangsalnya, gadis itu hilang. Dia telah lenyap entah pergi ke mana.
"Hei, akhirnya kau bangun juga," ujar Sowon merasa sangat senang.
"Apa ... yang terjadi kepadaku?" tanya Sinb.
Yuju dan Umji menjadi pusat perhatian, dua gadis yang posisinya berada di kedua sisi itu memutuskan untuk mrnunduk. Eunha maju, dia langsung meraih tangan Sinb dan menggenggamnya.
"Sinb yya, aku berterima kasih karena kau mau membuka matamu. Kau ... ingat siapa aku, bukan?"
Sinb mengangguk walau masih tidak mengerti, tangan Eunha semakin kuat menggenggam, membuat Sinb lantas menoleh untuk memastikannya.
"Serius, teman-teman kenapa kepalaku harus diperban begini?"
"Aku minta maaf, aku yang membuatmu seperti ini, Sinb. Kau datang dan mendorongku, itulah alasan mengapa kau berakhir dalam keadaan seperti ini!" Eunha memberikan keterangannya.
"Aku ... kecelakaan?" tanya Sinb.
"Ya! Dan kau tidak sadarkan diri selama satu bulan. Huhu, jangan tinggalkan aku~" rengek Eunha, dia langsung saja mendekap tubuh Sinb erat.
"Satu bulan?" Sinb bertanya kaget.
Yerin menyenggol Yuju supaya Yuju segera memberikan penjelasan tentang yang sebenarnya. Tahu sendiri, pelaku yang membuat Eunha berakhir di tengah jalan itukan Yuju dan Umji. Sowon bertugas menarik Umji, mendorongnya pelan sampai berdekatan dengan Yuju.
Ketika posisi Yuju dan Umji berdampingan, kedua tangan mereka kompak melipat, tak lupa pandangan itu beralih ke samping yang membuat mereka membelakangi satu sama lain.
"Maaf!" sesal Yuju sambil menjulurkan tangan tanpa berniat menoleh.
"Aku juga!" balas Umji yang tak sedikit pun sudi menoleh.
"Meminta maaflah kepada Sinb!" oceh Eunha, ingin rasanya dia menjitak dua gadis tersebut.
"Sinb yya," panggil Yuju dan Umji bersamaan, tentu dengan nada yang teramat sangat lembut.
"Apa ini? Kenapa kalian memanggilku dengan gaya seperti itu?" tanya Sinb agak jijik melihatnya.
"Maafkan kami, ya~"
"Terserah! Omong-omong, di mana gadis yang tadi di sini?"
"Apa? Gadis mana? Siapa?" tanya Sowon.
"Dia berdiri di sini tadi, aku bertanya siapa dia tapi dia tidak menjawabku, aneh!"
Yuju dan Umji mendorong Eunha, keduanya langsung saja memijat bagian lengan Sinb juga bahunya. Tentu itu membuat Sinb mengernyit, perbuatan mereka begitu tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Death || Hwang Eunbi
FanfictionSetiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan untuk menyeimbangkan keduanya, manusia itu harus mampu mengendalikan keduanya dalam waktu bersamaan. Dia Hwang Eunbi, gadis yang mampu melihat 'Waktu Kematian' seseorang. Mau tahu...