Budayakan memberi vote dan berkomentar🌹
Saya tahu kalian mengerti bagaimana cara menghargai seorang penulis🌹
🥀🥀🥀
Dan bagaimana mau bertahan? Sementara Tuhan sudah menggariskan takdir untuk akhir dari kehidupan seseorang. Yaitu Hwang Eunbi, dia sedang duduk sendiri di bangsal rumah sakit, menatap lurus ke depan karena memang dia tahu waktunya tidak akan lama lagi.
"Sinb yya."
Sinb menoleh ke sumber suara, dia tersenyum pada dua sosok yang kini berdiri di kedua sisi bangsalnya. Bibir itu menyungging seulas senyuman, menyapa Eunha dan Umji yang akhirnya datang menemui dirinya.
"Kenapa tidak tidur?"
"Kau harus tidur, Sinb."
"Kita akan pergi bersama sebentar lagi."
Eunha mengernyit, dia menatap Umji yang dibalas dengan gelengan kepala tidak tahu.
"Semua akan baik-baik saja setelah ini," ujar Sinb.
"Sinb yya, apa kau melihat waktu kematian itu lagi?"
Sinb mengangguk.
"Siapa? Siapa yang akan tiada sekarang?" tanya Umji penasaran.
Sinb memicingkan matanya. "Aku tidak mau mengatakan apapun. Sekarang mari kita habiskan waktu bersama juga."
"Apa itu berarti ... kau akan meninggal, Sinb?"
"Sinb! Katakan sekarang! Apa yang dibicarakan oleh Umji itu benar?"
"Aku mengantuk semuanya, biarkan aku tidur," pinta Sinb, merebahkan tubuhnya dan menutupi sebagian tubuh dengan selimut.
Eunha dan Umji reflek menghilang, sesaat setelah pintu ruangan dibuka oleh Sowon, Yerin, dan Yuju. Mereka masuk dan melihat Sinb, tak lupa mereka juga mengecek detak jantung Sinb melalui alat pendeteksi yang berbunyi di sana. Masih hidup, masih ada gelombang, itu berarti Sinb masih baik-baik saja.
"Kalian ke sini malam-malam?" tanya Sinb dengan mata tertutup.
Sowon duduk di kursi. "Kami datang ke sini karena ingin menemanimu, Sinb."
"Tidak perlu, aku akan baik-baik saja setelah ini."
"Tidak, kau perlu kami di sampingmu!"
Sinb tersenyum hangat. "Teman-teman, sepertinya aku tidak bisa menepati janji kita."
"A-apa maksudmu?"
"Besok tidak ada waktu untuk pergi jalan-jalan," kata Sinb dengan suara beratnya.
"Kenapa?" tanya Yerin.
"Ayo pergi malam ini!" ajak Sowon.
"Kalian harus beristirahat," ucap Sinb merasa tidak enak.
"Tapi jika malam ini yang terakhir, aku tidak mau beristirahat!" kata Sowon dengan semangat.
"Ayo bangun!" ajak Yerin sembari menjulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Death || Hwang Eunbi
FanfictionSetiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan untuk menyeimbangkan keduanya, manusia itu harus mampu mengendalikan keduanya dalam waktu bersamaan. Dia Hwang Eunbi, gadis yang mampu melihat 'Waktu Kematian' seseorang. Mau tahu...