"Buka itu!"
Sowon merotasikan bola matanya malas, menghempas sebuah berkas yang dilemparkan oleh Sinb. Melihat apa yang dilakukan oleh Sowon, Sinb tentu saja tidak menerima.
"Yak! Kim Sowon, buka itu!"
"Tidak mau!"
"Dengarkan aku baik-baik, atau kau akan menyesal nanti."
"KENAPA?!"
Sowon beranjak, dia berhadapan dengan Sinb, menatap Sinb tajam.
"Aku tidak perduli! Aku tidak perduli! Dan tidak akan pernah perduli!"
"KIM SOWON!"
"Sinb yya ... "
Setelah menginjak-injak berkas dan juga mengatakan hal tidak baik, Sowon tiba-tiba saja merengek kepada Sinb. Ini adalah dua sisi dari Sowon, ketika dia terlihat begitu tidak perduli, meski pada akhirnya dia pun seperti ini.
"Sinb yya, aku tidak mau ... Aku tidak mau menemuinya ... "
Sinb berdiri dengan tegap, membiarkan Sowon jatuh ke tubuhnya. Kini Sowon memeluk Sinb, menaruh dagunya tepat di bahu Sinb, bahunya bergerak naik turun karena ia menangis.
"Aku tidak mau ... " kata Sowon sambil memukul-mukul punggung Sinb. "Aku tidak mau ... "
"Kenapa?" tanya Sinb dingin.
"Aku tidak mau kehilangan dia ... Aku tidak mau kehilangan Taeyeon eonie, aku tidak pernah menginginkannya, aku—"
"Kalau begitu temui dia sekarang, Sowon."
"Tapi aku takut ... "
"Kau mau dia pergi ketika kau tidak bersamanya?"
Sowon menarik dirinya dari tubuh Sinb, matanya begitu sayu, wajahnya memerah karena menangis. Bibir itu gemetar, Sowon menggeleng karena tidak mau pulang dari mulai sekarang.
"Kau akan menetap di sini? Lalu mendengar kabar buruk tentang Kakakmu?"
Sowon menggeleng lemah.
"Maka dari itu pulang sekarang, Sowon. Jangan sampai kau menyesal nantinya," kata Sinb, meraih kedua bahu Sowon dan meyakinkannya.
"Bagaimana jika dia meninggalkan aku? Bagaimana jika—"
"Setidaknya kalian berbaikan, setidaknya biarkan dia pergi ketika kalian saling memaafkan," potong Sinb cepat.
"Sinb yya," panggil Sowon gemetar.
"Ya?"
"Ini tidak mudah, kau tahu? Taeyeon eonie adalah satu-satunya orang yang bisa diandalkan karena Ibu dan Ayahku sibuk. Jika dia pergi ... Aku bagaimana?"
"Mengapa kau memikirkan dirimu sendiri sementara Kakakmu sedang terluka sekarang? Pulanglah, karena hidupmu masih panjang, maka kau harus berbaikan dengannya, jangan sampai kau hidup dengan rasa bersalah."
Sowon ingin berbicara, namun Sinb dengan segera menyeka air mata itu, memberhentikan niat Sowon untuk mengungkapkan pendapatnya.
"Berhenti menjadi egois untuk sekarang, Taeyeon eonie sangat menyayangimu, kau tahu?"
"Tapi kenapa selama ini aku begitu kesal padanya? Dia selalu sibuk dan selalu melarangku berteman denganmu."
"Ada alasan di balik semua itu, jadi kumohon sekarang pulang, Sowon."
"Sekarang? Kenapa aku harus pulang sekarang?"
Sinb menggigit bibir bawahnya cemas. "Tidak, tapi ... temani dia karena kondisinya sedang tidak stabil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Death || Hwang Eunbi
FanfictionSetiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan untuk menyeimbangkan keduanya, manusia itu harus mampu mengendalikan keduanya dalam waktu bersamaan. Dia Hwang Eunbi, gadis yang mampu melihat 'Waktu Kematian' seseorang. Mau tahu...