Terima kasih atas dukungan melalui vote dan komentarnya🐯
🍂🍂🍂
"Ya, aku tidak pernah menyukai sekolah."
"Choi Yuju!"
"Apa Ibu pernah tahu? Bagaimana perasaanku ketika dipaksa untuk terus belajar? Bagaimana lelahnya aku berjuang dan berpikir keras? Bagaimana aku harus begadang hanya untuk menghafal rumus-rumus rumit itu? APA IBU TAHU BETAPA TERSIKSANYA PERASAANKU, HAH?"
"CHOI YUJU TUTUP MULUTMU!"
"AKU BENCI SEKOLAH! AKU BENCI SEKOLAH KARENA IBU! KARENA IBU TERLALU MEMAKSA!"
PLAK!
"Cepat pergi ke sekolah!" perintah Ny. Choi, menunjuk ke pintu keluar dengan tatapan mata tajamnya.
Yuju memegangi pipinya yang memanas. "Ibu aku lelah~"
Bahkan sekarang air mata Yuju sudah jatuh, suaranya tidak stabil karena tangisnya. Dan apakah Ny. Choi merasa tersentuh? Ya, tentu saja. Ekspresi ketika dia mendesak Yuju agar segera pergi berubah sayu.
"Yuju kau tahu? Kenapa Ibu memintamu untuk selalu mendapatkan nilai terbaik dan dapat mengalahkan gadis itu?"
Yuju terdiam, napasnya tidak beraturan karena menangis dan menahan amarah.
"Ayahmu ... dia harus berakhir di tangan orang yang pandai dalam segala hal. Ayahmu yang dimanfaatkan dan kemudian dihempas begitu saja tanpa sebuah pertanggungjawaban!"
"Ayahku?"
"Ya."
"Tapi Ibu bilang Ayah—"
"Kalau begitu tidak usah sekolah saja, Yuju!"
"Ibu aku mau penjelasan tentang Ayahku!"
"Ayahmu ... Dia dibunuh oleh bawahan Tn. Kim!"
"Apa? A-ayahnya Umji?"
"Ya."
Kedua tangan Yuju mengepal hebat, sorot matanya menajam dan dipenuhi oleh hasrat yang begitu kuat. Wajahnya mendongak, benar-benar tidak ada lagi raut wajah damai pada dirinya.
"Kim Umji, ya~" gumam Yuju dengan suara pelan namun menekannya.
Ny. Choi meraih wajah Yuju, menyeka air mata yang membasahi kedua pipi putrinya. Menangkup wajah putrinya, meminta sebuah balasan agar membalas tatapan matanya.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan, Choi Yuju?"
"Ibu, aku ... tidak akan pernah tinggal diam!"
Ny. Choi tersenyum miring. "Itu adalah putriku, terlahir untuk menjadi pemenang!"
"Ya, pemenang!"
Setelahnya Yuju menurunkan kedua tangan Sang ibu, dia berlalu dengan hasrat kuat dalam dirinya. Entah siapa yang akan berakhir setelah ini, namun Sinb sudah melihat hitungan mundur di atas kepala salah satu sahabat dekatnya.
TIME OF DEATH
"Yuju, kenapa?!"
"Apa aku harus memberitahukan hal ini kepadamu? Atau kau tidak tahu apa-apa?"
"A-apa yang sedang kau bicarakan?"
"Ayahmu!" Yuju mendorong dada Umji. "Adalah seorang pembunuh!" Yuju menyondongkan wajahnya dan meraih dagu Umji.
Umji menggeleng. "Tidak, aku tidak tahu apa-apa."
Yuju tersenyum miris. "Begitukah? Putri kesayangan Tn. Kim tidak tahu apa-apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Death || Hwang Eunbi
FanfictionSetiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan untuk menyeimbangkan keduanya, manusia itu harus mampu mengendalikan keduanya dalam waktu bersamaan. Dia Hwang Eunbi, gadis yang mampu melihat 'Waktu Kematian' seseorang. Mau tahu...