"Sinb yya."
"Taeyeon eonie?"
"Ini ... Kado untukmu."
"Ya?"
"Aku ingin memberikan untuk Jessica, tapi ... kau tahu sendiri, bukan?"
Sinb menatap kotak besar yang berada di hadapannya saat ini. Pada awalnya Sinb tertegun dengan apa yang dilakukan oleh Taeyeon. Mendadak? Hingga, Sinb tahu maksud darinya.
"Aku meminta maaf karena selalu membencimu atas kecelakaan itu," sesal Taeyeon.
"Apa ... ini?" Sinb mengambilnya, menatap lebih dekat kotak tersebut.
"Kau bisa membukanya, apa aku mengganggu waktumu?"
"Tidak, tentu saja tidak. Kebetulan aku sedang maskeran tadi."
"Dan apa kau bisa menemani Sowon?"
Berada dalam kecanggungan membuat keduanya agak kaku untuk mengekspresikan diri. Perlahan tapi pasti pandangan Sinb terangkat, dilihatnya hitungan mundur mulai hadir di atas kepala Taeyeon.
"Taeyeon eonie," panggil Sinb.
Taeyeon meraih tangan Sinb dan menggenggamnya. "Sowon sangat menyayangimu, dia sudah seperti aku yang menyayangi Jessica. Kalian seperti saudara, Ibu dan Ayah kami sibuk di luar negeri, jadi apa kau mau menemani Sowon?"
"Hentikan ini, Eonie. Kau tidak akan pergi ke mana-mana."
Taeyeon menggelengkan kepalanya, matanya memerah hingga berair. Dengan perlahan ia meraih kepalanya, membuka wig yang selama ini ia gunakan. Sinb menutup mulutnya terkejut, melihat rambut Taeyeon yang hanya tinggal beberapa helai lagi.
"Taeyeon eonie, kau ... "
"Dokter mendiagnosis penyakit di tubuhku."
"Tidak mungkin."
"Aku mengidap kanker darah stadium akhir, waktuku tidak banyak lagi Sinb."
"Taeyeon eonie, bukan saatnya untuk menyerah. Kau tahu? Ada banyak keajaiban yang—"
"Aku tidak bisa, Sinb ... " potong Taeyeon sudah pasrah, ia menyeka air matanya dan menggelengkan kepala.
"Eonie~" panggil Sinb setengah merengek.
"Berjanjilah untuk selalu di samping Sowon, dan maaf karena pernah membencimu atas apa yang terjadi di masa lalu." Taeyeon berharap sekaligus memohon maaf kepada Sinb.
"Tidak, kau tidak boleh pergi."
"Aku tidak punya banyak waktu, Sinb."
"Kau akan sembuh, Eonie. Kau hanya perlu berobat dan semua akan baik-baik saja!"
"Omong kosong, semua itu hanya omong kosong, Sinb."
"Tidak ... Jangan menyerah ... "
°TIME OF DEATH°
"Sowon."
"Hmmm?"
"Apa ... kau sudah berbaikan dengan Taeyeon eonie?"
Sowon menghembuskan napas berat, itu berarti dia tidak menyukai pembahasan ini. Yerin, Eunha, Yuju, dan Umji menatap Sowon dan Sinb bergantian.
"Berhenti membencinya, Sowon. Kau hanya perlu menetap bersamanya mulai saat ini," kata Sinb, meraih kedua tangan Sowon untuk meyakinkan.
"Kenapa harus?"
"Dia tidak sebaik-baik yang kau pikirkan, dia tidak sesibuk yang dilihat, selama ini dia—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Death || Hwang Eunbi
FanficSetiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan untuk menyeimbangkan keduanya, manusia itu harus mampu mengendalikan keduanya dalam waktu bersamaan. Dia Hwang Eunbi, gadis yang mampu melihat 'Waktu Kematian' seseorang. Mau tahu...