43. Let Go

140 31 14
                                    

Enjoy❣️

❣️❣️❣️

"Saat aku memintamu untuk menunggu, itu artinya aku sedang mencari cara menuju ke arah mu. Meski pelan, aku harap kau tidak berpindah dan menciptakan lebih banyak jarak. Percaya padaku?"

Airin menggigit bibirnya kuat, berusaha menahan cairan bening untuk tidak jatuh dan basah di pipinya

"Bagaimana jika arahku adalah tempat yang sangat asing untukmu?" Tanya Airin lirih

Tae Hwan sedikit meringis dan menyipitkan mata "apa tempat asing itu sangat berbahaya?" Candanya

Menghela napas, Airin kesal karena benar-benar sudah serius dan Tae Hwan justru bercanda seperti ini

"Tae Hwan-ssi..."

"Apa?"

"Kau mempermainkanku." tuduh Airin lantas berniat pergi dari tempat tersebut, membuat Tae Hwan refleks menahan lengannya

"Apa berbahaya? apa tempat yang asing itu berbahaya? Aku tadi bertanya..."

"Kau tidak mengerti!" potong Airin dan kembali berniat untuk pergi tapi lagi-lagi Tae Hwan menahannya dengan mengeratkan genggamannya

"Apa yang tidak aku mengerti?"

Airin menepis tangan Tae Hwan lalu menepis cairan bening yang gagal dia tahan

"Duniaku! Kau tidak paham sama sekali! Kau dan aku hidup dengan cara hidup dan perbedaan yang sangat besar"

Tae Hwan menghela napas, melepas genggamannya pada Airin lalu tersenyum kecil "kau menyakiti hati pasien"

🍂🍂🍂

Matahari sudah akan pamit, namun Airin gagal mengontrol dirinya untuk segera keluar dari rumah sakit sesuai perkataanya bahwa dia akan keluar sore ini

Apa yang menghalanginya?

Kini bukan fisiknya lagi, tapi hatinya yang sakit!

Perkataan Tae Hwan sukses menahannya

"Bodoh! Sebenarnya apa yang aku inginkan sih?" Ujarnya lalu kembali menenggelamkan kepalanya di antara lutut

"Kau menyakiti hati pasien"

Telak!

Airin kalah begitu saja.

Bagaimana rasanya, saat sebuah perjuangan dianggap tidak akan pernah sampai pada hal yang diperjuangkan?

Bagaimana rasanya tidak dipercaya?

Airin paham dia memang keterlaluan.

Bahasanya kurang tepat untuk seseorang yang telah mengatakan akan berlari ke arahnya dengan sekuat tenaga

Lalu apalagi sekarang?

"Kau masih mau menginap disini?" Airin mengangkat kepalanya begitu mendengar suara Sera

"Unnie..."

"Ayo pergi, kau telah membuat seorang pasien disini patah hati"

"Jangan berkata seperti itu" Airin hampir saja menangis jika saja tidak melihat teman-temannya muncul di pintu

🍂🍂🍂

ASSALAMUALAIKUM SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang