19 Melodi Istimewa

637 78 24
                                    


Hai hai hai👐

Assalamualaikum....

Cerita yang ngaret ini comeback lagi.
Harapanku sih ini masih bisa ngefeel...
Tapi baru seminggu lebih kok ini ngga up... Masih belum lama bet yah❤

Oke, selamat membaca 💗

**"***

.
.
.
.

Kutatap layar ponselku dengan perasaan nelangsa. Rasa tidak enak menyeruak begitu aku melihat satu postingan kak Rian di sosial medianya. Bunyinya seperti ini

last day!.... Bye Jeju, bye Korea bye you... dengan foto candid dirinya yang sedang mencicipi salah satu jajanan di sebuah jalan.

Kak Rian memajukan jadwal kepulangannya menjadi hari ini, tepatnya malam ini. entah karena alasan apa. Bukan masalah sih sebenarnya, tapi aku merasa tidak enak karena tadi bisa-bisanya ku terlupa untuk menemuinya padahal aku sendiri yang menawarkan bertemu dulu.

Gara-gara kecelakaan kecil di taman tadi, atau singkatnya gara-gara Tae Hwan, aku jadinya memutuskan untuk langsung kembali ke rumah saja. Singkat cerita kak Sera dan beberapa kerabat Tae Hwan sedang berkumpul untuk acara kecil-kecilan, seperti syukuranlah mungkin kalau di Indo karena salah satu cucunya telah menikah dan acaranya berjalan lancar. Aku ikut bergabung dan akhirnya benar-benar melupakan janji yang kubuat sendiri.

Layar ponselku berganti menampilkan pesan singkat yang kak Rian tinggalkan, aku kembali membacanya dengan rasa bersalah

Rian: mana ni yang katanya di Jeju? Bohong ni jangan-jangan

Rian: buset Airin.... Ni kalau dalam drama Korea yah.. udah romantic banget gue, nungguin depan etalase toko hampir sejam gini....beh!

Satu foto kak Rian juga ikut dia sertakan, dia tersenyum ke arah kamera dengan latar kaca besar yang dipenuhi pajangan di belakangnya. Sebenarnya terlihat lucu, maksudnya, dia kayak lagi becanda, tapi aku tetap merasa bersalah dan ngga enak.

Aku akhirnya hanya membalas pesannya dengan kata 'maaf' dengan beberapa emoticon sedih tanpa menjelaskan kenapa aku tidak jadi menemuinya tadi. Kupikir, aku benar-benar harus mengkomsumsi apa saja yang meningkatkan daya ingat agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi

Dan yang tambah bikin ngga enak adalah balasannya yang mengatakan

'it's okay... di Indo bisa di ganti kok'

Masalahnya, kalau di Indo itu beda lah... tau kan maksudnya apa?

***

Aku sudah seperti habis pulang kampung saja. Tiga hari meninggalkan Seoul dan kembali lagi malam ini dengan bekal lumayan banyak. nenek Tae Hwan membekali aku dan kak Sera beberapa lauk dan makanan khas keluarga mereka, seperti sup kerang Abalon. jadi, itu membuatku merasa seperti anak mahasiswa rantau yang kembali memasuki semester baru setelah libur panjang.

Yah, memang benar sih, aku masih mahasiswa, tepatnya mahasiswa jurusan pariwisata. Jadi, kalau kalian mau tahu kenapa aku excited sekali menyambut hadiah liburan kak Sera ini, karena salah satunya sebagai mediaku belajar lapangan juga.


Dan aku sebenarnya sudah mulai belajar selama tinggal di sini dua minggu lebih.

Aku mulai mengerti budaya sopan santun di sini itu seperti apa, sejarah-sejarah masa lalunya hingga beberapa destinasi wisata favorit di negara ginseng ini. yah pengetahuan dasar memang, tapi cukuplah jika sekiranya aku di minta untuk mendeskripsikan Seoul secara garis besar

ASSALAMUALAIKUM SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang