29. Airport

509 72 35
                                    

"Besok-besok, kamu bisa buka online shop gitu Rin. Buka aja PO skincare atau apa gitu khusus barang dari Korea!. Kakak siap kok belanja barangnya di sini dan kirim ke kamu"

Aku menatap kak Sera dalam diam lalu berdecak "memangnya kak Sera tidak sibuk?"

"Ya sibuk! Tapi bisalah sehari dalam seminggu atau dua minggu sekali kak Sera pergi belanja"

"Kenapa tiba-tiba?" tanyaku lagi. Bukannya apasih, cuman ini tidak biasanya kak Sera menawarkan dirinya seperti ini. Biasanya, aku pesan untuk pribadi saja, lamanya nauudzubillah baru dikirimin. Alasannya, dia sibuk!

Lalu ini? Apa gerangan yang membuatnya tiba-tiba mau repot?

"Yah siapa tahu bisnisnya sukses, terus kamu bisa bolak-balik Korea maybe?" jawabnya disertai cengiran

Aku mengedikkan bahu "ribet ah!"

"Jadi kamu tidak memikirkan untuk kembali ke sini?"

Aku mengambil ayam goreng terakhir di meja makan lalu menggigitnya besar-besar. Mengambil jeda untuk berpikir. Menakar sebesar apa harapanku untuk kembali lagi ke sini

"Aku ingin kembali tentu saja" jawabku pada kak Sera

"Karena?"

"Karena...Yah karena kak Sera ada di di sini lah! "

"Tae Hwan tidak termasuk dalam daftar alasan?"

Aku bahkan tidak perlu berpikir untuk Pertayaan itu. Jelas Tuan Model menyebalkan itu menjadi salah satu alasan

"Dia sudah menjadi temanku. tentu saja aku berharap bertemu dengannya lagi jika kembali ke sini" Kak Sera langsung tersenyum puas mendengar ucapanku

"1-10, berapa nilai Tae Hwan di matamu?"

Aku berdecak lalu melempar tatapan kesal pada kak Sera, seakan mengerti arti tatapanku, kak Sera cepat-cepat berkata "ayolah...Kamu pikir aku tidak penasaran selama ini? Kamu pikir aku tidak melihat betapa manisnya hubungan kalian? Kamu pikir satu bulan itu normal untuk kedekatan kalian?. Aku penasaran Airin!?

"Tae Hwan kan memang cepat akrab sama..."

"Yah memang, Tae Hwan pintar mengakrabkan diri. Dulu aku hanya butuh waktu dua minggu mengenalnya hingga dia terus datang dan kami menjadi akrab. Tapi sama kamu itu beda!"

"Kak Sera bukan cenayang yah" ejekku pada sikap sok tahu kak Sera. Ini tidak bagus sungguh! Aku tidak perlu diberitahu sesuatu yang bisa menambah sesuatu lagi untuk melodi yang diam-diam sudah ku anggap istimewa itu

"Aku serius!. Kamu pikir aku belum mengenal Tae Hwan dengan baik? Aku bisa mengartikan tatapannya. Aku sering melihatnya menatapmu dengan lembut, dan aku tahu..."

"Stop! Stop! Stop!" kataku cepat sambil menaikkan telapak tanganku ke arah kak Sera "jangan membuatku berat meninggalkan Seoul kak!" sambungku sarat akan makna jika kak Sera bisa mengartikan maksud ucapanku

Brakk!

Aku hampir melompat karena kaget, kak Sera memukul meja dengan semangat "BINGO! jadi benar..."

"Yah menurut kak Sera saja!" potongku lalu buru-buru meninggalkannya di meja makan

***

Menginjakkan kaki di Seoul adalah hadiah yang sangat menyenangkan. Aku banyak menyimpan sudut-sudut kota ini dengan baik diingatanku.
Aku memiliki banyak sekali potret menyenangkan tentang negara ini di memori ku

Aku mensyukuri setiap hariku ditempat ini, menghargai setiap melodi yang mengalun setiap harinya. Intinya, aku memiliki harapan untuk kembali lagi ke sini. Pada saat itu terjadi, aku akan kembali menikmatinya dengan segenap hatiku

ASSALAMUALAIKUM SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang