Eps 30 - You and I Found In The Blue Hour

44 5 7
                                    

Sejak saat itu, aku selalu menatap 'blue hour' yang Tuhan lukiskan dan berharap kau hadir di saat blue hour itu terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak saat itu, aku selalu menatap 'blue hour' yang Tuhan lukiskan dan berharap kau hadir di saat blue hour itu terjadi. Karena aku tahu, kau akan menemukanku di sana.

•••

Satu tahun kemudian...

"Okey, class, I think, today is enough. Thank you everyone."

Seorang dosen berambut coklat pirang berjalan menuju meja dosen yang ada di ruang kelas. Mengemasi barangnya untuk selanjutnya mengajar di kelas lain sedangkan para mahasiswa berhamburan keluar ruangan. Tak terkecuali dia.

Pemuda itu masih terdiam di mejanya sambil menatap ke arah sang dosen dengan selembar amplop yang ia genggam di tangannya. Amplop yang menjadi akhir bagi kehidupannya di Negeri Sakura itu. Ia bangkit dari kursinya, berjalan sedikit menuruni tangga yang berada di sisi mejanya. Namun, ia hentikan langkahnya dan melirik kertas yang ia genggam. Selembar surat yang menjadi akhir dari semua yang menjadi beban pikirannya selama beberapa tahun belakangan ini.

Setelah merenung sejenak, ia kembali melangkahkan kakinya sampai akhirnya ia sampai di meja dosen di mana sang dosen masih mengemasi barang-barangnya, "Yuta Sensei,"

Pria berkacamata itu menoleh, "Ya, Taehyun-san?"

Taehyun terdiam sejenak sembari memikirkan kembali keputusan yang ia ambil. Setelah cukup lama menyendiri dengan pergi ke Jepang, menimba ilmu selama dua tahun lamanya tanpa mengabari keluarga terdekat serta insiden yang hampir meregang nyawa sepertinya sudah cukup baginya.

"Aku ingin memberikan ini," Kata Taehyun tanpa basa basi langsung memberikan sebuah amplop putih pada Yuta yang langsung diterima oleh pria Jepang tulen itu.

"Apa ini?"

Taehyun menghela nafas berat seakan ini menjadi keputusan paling berat dalam hidupnya, "Surat pengunduran diri dari kampus ini." Jawab Taehyun datar.

Pria itu menatap sejenak amplop tersebut kemudian melemparkan pandangan mengintimidasi, "Kau yakin dengan keputusanmu, Taehyun-san?"

Yuta cukup terkejut mendengar omongan Taehyun yang secara tiba-tiba mengundurkan diri itu. Padahal, Taehyun adalah mahasiswa yang menjadi teladan bagi para mahasiswa lainnya di kampus. Nilainya selalu stabil di setiap semester meski pernah terjadi insiden tahun lalu yang membuat pemuda itu tertinggal materi cukup jauh. Lantas, apa yang membuat pemuda bermata lebar itu mengundurkan diri?

"Ya. Aku yakin." Jawab Taehyun tegas meskipun jauh di dalam hatinya cukup berat melepas kampus yang menjadi andalan dan kebanggaan warga Negeri Sakura itu.

"Tapi, mengapa?"

"Ada hal yang harus aku selesaikan di tanah airku."

Yuta menghela nafas berat. Dengan berat hati, ia harus melepas mahasiswa kebanggaannya itu. Namun, sebagai seorang dosen yang bijak, Yuta menerima keputusan yang diambil oleh Taehyun, "Baiklah, Taehyun-san. Jika itu keputusannya, aku tidak bisa melarangmu." Ucapnya sambil menepuk pelan pundak Taehyun dan tersenyum hangat, "Selesaikan apa yang seharusnya kau selesaikan. Aku akan selalu mendukungmu."

When You Come To Me [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang