Eps 24 - New Day Without You

62 17 0
                                    

Terkadang aku membayangkan bagaimana jika aku menjalani kehidupan ku yang baru tanpa ada sosok dirimu di sisiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang aku membayangkan bagaimana jika aku menjalani kehidupan ku yang baru tanpa ada sosok dirimu di sisiku. Dan, apa yang ku bayangkan, benar ternyata terjadi.

•••

Kang Taehyun.

Tokyo, Japan. October, 7.30 am.

Pemuda itu mengambil jaket hitamnya yang menggantung di lemari pakaiannya. Tak hanya itu, beberapa buku tebal di atas meja serta sepatu yang terletak di samping lemari pakaiannya pun tak luput dari pandangannya. Ia mengambil dan meletakkan barang tersebut di atas ranjangnya. Memasukkan buku-buku tebal itu ke dalam tas kemudian memakai jaket hitam yang sudah menjadi ciri khasnya dan sepatunya. Berjalan ke arah cermin, melihat pantulan dari sosok berambut red fire yang sudah ia sisir dengan rapi, mata grey eyes lebar, tinggi badan yang proporsional, serta postur tubuh yang tegap.

Di sinilah ia tinggal. Di sebuah negara yang memiliki julukan Negeri Sakura seorang diri tanpa sosok pendamping seperti orang tua, saudara, maupun kerabat yang menemaninya meskipun bukan ini yang ia inginkan. Sudah lebih dari tiga bulan lamanya pemuda itu tinggal di sebuah apartemen yang letaknya tak jauh dari kampusnya. Ia juga mengubah penampilan seraya ingin meninggalkan segala masa lalu dan menjadi sosok baru di negara yang ia tinggali saat ini.

Ia berjalan menuju ke dapur, mengambil selembar roti dan selai coklat sebagai sarapan paginya yang tergeletak di atas meja makan. Tinggal seorang diri di negara orang lain dengan uang saku yang tidak banyak membuat pemuda ini harus berhemat dalam pengeluaran. Pemuda itu jarang sekali membeli nasi atau makanan lainnya, hanya roti dan selai coklat menjadi santapannya tiap hari.

Bukan tidak banyak, hanya ia saja yang terlalu menghemat. Pasalnya, pemuda ini berkuliah di salah satu kampus di Jepang, Tokyo University, yang berada di pusat kota Tokyo. Butuh dana yang cukup banyak dihabiskan untuk berkuliah di sana mengingat kampus tersebut menjadi kampus yang paling populer, ternama, dan terkenal di Jepang. Pemuda ini mengambil jurusan yang berkaitan dengan musik mengingat ia sangat menyukai hal itu.

Selesai sarapan, ia mengenakan jaket hitam abu-abu itu kemudian memakai sepatu lalu berjalan menuju kampus selama lima menit. Hari ini adalah hari pertama pembelajaran di bangku perkuliahan dimulai setelah tiga hari para mahasiswa/i baru melakukan pengenalan dunia kampus. Pemuda itu nampak biasa saja. Tak ada ekspresi senang atau bahagia terukir di sana. Ia tetap seperti dulu, datar dan tenang. Tak lupa airpods yang sudah menjadi barang khasnya ia gantungkan di kedua telinganya, mendengarkan beberapa lagu di ponsel barunya itu. Ditambah rahang yang tegas serta tatapan mata yang tajam mengintimidasi membuat siapapun enggan berteman atau bahkan sekedar mendekatinya.

Sesampainya di kampus, ia berjalan menuju ruang kelasnya yang berisikan sekitar dua puluh mahasiswa/i termasuk dirinya. Jurusan musik di sana memang tidak terlalu diminati sehingga tak heran mengapa jurusan musik memiliki sedikit mahasiswa/i. Namun meskipun begitu, jurusan musik sering kali membanggakan nama kampus setiap ada acara kompetisi antar kampus.

When You Come To Me [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang