•••
Sebulan berlalu...
Kim Namjoon dan Ho Sook.
"Terima kasih. Senang bisa bekerja sama dengan Anda, Namjoon-ssi."
Seorang pria tua menjabat tangan Namjoon setelah mereka melakukan perjanjian kerja sama antar perusahaan. Pria tersebut beserta asistennya keluar dari ruangan tersebut sedangkan Namjoon kembali duduk di kursinya, memijat pelan dahinya sambil melirik ke arah ponsel pintarnya. Belum ada pesan masuk dari dia. Hanya Jisung yang selalu rutin mengabari Namjoon sampai terkadang Namjoon tertawa ringan karena hal ini.
Memiliki anak kembar dengan kepribadian yang berbeda memang menjadi hal yang baru bagi Namjoon. Terlebih ia harus mengerti masing-masing kepribadian mereka seperti Jisung yang periang dan murah senyum dan Taehyun yang pendiam dan penuh misteri serta kejutan tak terduga.
Namjoon beralih ke jendela kantornya yang berada di lantai tujuh gedung perusahaannya tersebut. Menatap langit biru yang cerah tanpa ada sedikit noda dari awan putih terlukis di sana. Langit biru. Namjoon tersenyum sambil membayangkan sosok itu sedang apa saat ini sampai ia tidak mengabarinya. Kecemasan seorang ayah terhadap anaknya terlihat jelas ketika Namjoon melihat beberapa foto sosok tersebut yang diambil diam-diam oleh Jisung, "Apa kau terlalu nyaman sehingga kau melupakan kami, hm?"
Namjoon kembali teringat saat itu. Saat di mana ia diminta untuk membantu sosok tersebut menulis beberapa lagu untuk orang yang menjadi alasan mengapa sosok itu pergi. Menulis lagu bersama dan menyanyi kemudian dijadikan daftar playlist yang langsung diberikan kepada sosok yang berharga itu.
Namjoon tersenyum sekilas di sana, rupanya anak adopsinya itu sudah dewasa meski di umurnya yang masih terbilang remaja. Ia menyimpan rasa bangganya sampai tak sadar kalau ini sudah waktunya untuk pulang karena Ho Sook sudah menunggu di rumah bersama dengan anak adopsinya yang lain, Jisung.
Di rumah, hal yang sama juga dirasakan oleh Ho Sook seperti ketika ia sedang sarapan bersama Jisung. Terlihat satu kursi dihadapannya kosong tak berpenghuni. Sosok itu nampaknya sudah bahagia dengan pilihan hidupnya sampai ia lupa dengan mereka yang menjadi teman seperjuangan atau teman hidupnya, "Aku merindukanmu, Anakku."
Kang Jisung.
Jisung terus menerus memeriksa ponselnya berharap sosok itu menghubunginya. Apa memang ia benar-benar pergi dari hidup Jisung? Pasalnya sampai saat ini pun ia tak kunjung mendapatkan kabar mengenai sosok itu. Sosok yang sudah seminggu lamanya meninggalkan tanah kelahirannya itu.
"Apa kau benar-benar pergi dan tak kembali, hm?"
Kim Youra.
...blue sky akan menjadi awal dari semuanya.
Kalimat tersebut masih terngiang di kepala Youra seakan menyimpan sebuah petunjuk dari pemuda itu. Gadis itu tengah berbaring di ranjangnya yang empuk dengan earphone dan ponsel pintar pemberian pemuda itu yang tak pernah pisah darinya. Hampir setiap hari ia menghabiskan waktunya untuk mendengarkan suara dari pemuda itu. Highnote dari setiap lagu merupakan ciri khas dari pemuda berwajah dingin namun hangat di dalamnya. Ia rindu sosok itu. Ia tak bisa membenci sosok itu lantaran sosok itu yang membuatnya keluar dari rasa trauma yang mendalam.
"Apa kau tahu kalau aku merindukanmu, hm?"
Kang Taehyun.
Rasa rindu adalah rasa yang membuatmu terkadang ingin sekali bertemu dengan sosok yang istimewa bagimu. Rasa ini murni dari hati setiap manusia meski manusia tersebut berhati dingin yang tidak peduli terhadap siapapun. Namun, Tuhan telah menciptakan rasa itu sehingga manusia yang memiliki julukan sebagai manusia es yang sangat dingin bisa merasakan perasaan tersebut.
Termasuk dirinya.
Aku melihat ada awan hitam di atas kepalamu. Agar perasaanmu kembali membaik, aku akan berikan matahari padamu melalui es krim ini.
Pemuda itu menatap langit biru yang indah dari balik jendela kamar barunya. Teringat kembali saat dirinya bertemu dengan gadis itu dan menjadi sebuah kenangan yang tak ia lupakan. Memiliki masa lalu yang sama membuat keduanya memiliki kecocokan namun hal itu dibantah olehnya mengingat gadis itu hanya teman baginya. Tidak lebih. Meski sudah banyak peristiwa dan kegiatan yang dilalui olehnya sampai ia mulai menjadikan sosok itu sebagai pilihan berat dalam hidupnya. Gadis itu menjadi alasan mengapa ia pergi untuk menenangkan diri dan memutuskan sebuah keputusan dan harus mengambil resikonya apapun yang terjadi.
553.
Will be the beginning of all.
•••
Bukan apdet kayaknya yaa. Cma momen kerinduan yg mreka rasakan setelah berbulan² tak berkomunikasi😊
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Come To Me [END] ✅
FanfictionNote: kemungkinan ada beberapa episode yg diubah. Jdi, bisa dibilang ini adalah revisi mandiri dari author sendiri. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih. 🐿Updet setiap jam 14.05 dan 17.02 (diusahakan)🐿 Ketika kau datang padaku. Memilik...