Note: kemungkinan ada beberapa episode yg diubah. Jdi, bisa dibilang ini adalah revisi mandiri dari author sendiri. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih.
🐿Updet setiap jam 14.05 dan 17.02 (diusahakan)🐿
Ketika kau datang padaku.
Memilik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau kau merasakan sakit, aku pun juga merasakannya. Karena kita adalah saudara kembar.
•••
Taehyun kembali ke tempat itu. Tempat di mana ia terpaksa harus tinggal di sana. Tempat yang baginya bukanlah sebuah rumah melainkan neraka yang berada di bawah kuasa wanita menyebalkan itu. Dengan langkah yang lunglai, wajah yang terlihat lelah dan lesu, serta seragam sekolah yang sudah basah merata karena terguyur oleh hujan, ia berjalan menuju kamar mandi. Ia melihat ke arah bath up kamar mandi sambil mengerjapkan mata sesekali karena merasa pandangannya sedikit buram. Ia juga merasakan sakit yang teramat di bagian kepalanya namun ia mencoba untuk menahannya.
"Ku mohon, jangan jatuh sekarang." Katanya seraya menyugestikan otaknya agar ia tidak boleh jatuh untuk sekarang ini.
Namun, sakit di kepalanya tersebut semakin lama membuatnya semakin tidak kuat menahannya. Ia meringis kesakitan di dalam kamar mandi tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya. Ia meremas kepalanya di bawah aliran air yang keluar dari shower membasahi tubuhnya yang kecil namun berotot itu. Menatap langit-langit kamar mandi sambil terus menahan sakit kepalanya dan membiarkan rintikan air menerpa wajahnya yang seketika membuat bayangan Jungkook menghampiri pikirannya. Apa sudah tiba waktunya untuk pergi menemui Jungkook?
"Taehyunie? Kau di dalam?"
Suara yang berasal dari luar kamar mandi membuat Taehyun sedikit menoleh. Suara dari saudara kembarnya yang sepertinya mendengar suara air mengalir di dalam kamar mandi sehingga ia terus mengetuk pintu kamar mandi tersebut memastikan Taehyun baik-baik saja. Namun, berkali-kali pintu diketuk, tak ada jawaban apa pun dari Taehyun. Merasa khawatir, ia mencoba untuk mendobrak pintu tersebut berkali-kali sampai akhirnya berhasil terbuka. Setelah berhasil, ia terkejut ketika melihat Taehyun yang sudah lemas di dalam bath up dengan air yang terus menerus mengguyur tubuh Taehyun.
"Taehyunie, apa yang sedang kau lakukan?!" Tanya Jisung sedikit berteriak melihat tubuh pucat adik kembar tak identiknya itu. Dengan cepat ia menggendong tubuh Taehyun yang lebih kecil dan ringan darinya menuju kamarnya. Berikutnya, ia mengganti pakaian Taehyun dengan pakaian yang kering. Taehyun yang pingsan saat digendong oleh Jisung yang kemudian tidur dengan lelap di kasurnya. Jisung memegang dahi Taehyun, memeriksa keadaan Taehyun setelah melakukan hal yang cukup gila baginya di dalam kamar mandi. Panas. Taehyun demam. Dan perlu diingat, Taehyun sangat sensitif dengan hujan. Jika ia terkena hujan atau kehujanan sedikit saja, ia akan jatuh sakit. Namun, Taehyun masih terus saja menentang hal tersebut meski ia tahu apa konsekuensi yang akan dia rasakan.
Jisung menatap Taehyun iba. Sejak ayahnya meninggalkan mereka, ia jarang sekali berinteraksi dengan Taehyun barang sekadar mengucapkan salam setiap pagi atau setiap bertemu. Sang ibu angkat, Hae Won, yang memintanya untuk tidur serta bekerja bersamanya membuatnya tak pernah bertemu dengan Taehyun meskipun mereka satu rumah. Mengingat Hae Won yang membenci Taehyun sehingga melarangnya untuk bertemu dengan saudara kembarnya yang saat masih di panti asuhan mereka selalu melakukan hal bersama walau kepribadian mereka berbeda. Jisung memiliki kepribadian yang ramah dan ceria sedangkan Taehyun sebaliknya. Meskipun begitu, keduanya bisa saling melengkapi satu sama lain.