Eps 23 - That Day

54 15 1
                                    

Sambil di play mulmednya biar terasa baper dan halunya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil di play mulmednya biar terasa baper dan halunya:)

•••

"Apa kau yakin, Taehyunie?"

Ho Sook menatap lekat Taehyun yang sudah rapi mengenakan kemeja biru muda yang ditutup dengan menutupnya dengan jaket cagoule berwarna abu-abu dan celana jeans panjang. Terlihat wajah sedih Ho Sook melihat punggung itu. Punggung yang ia cinta dan sayangi meski baru beberapa hari. Keputusan Taehyun yang memilih untuk pergi membuatnya cukup sedih sampai-sampai ia pun ingin ikut menemani Taehyun mengingat di sana pasti sangatlah asing bagi Taehyun.

Pagi ini, Taehyun akan berangkat menuju Jepang dan memulai kehidupan seorang diri di sana. Bukan tanpa alasan ia pergi ke negara lain. Ia ingin menyendiri dari semua masalah yang ia pikirkan selama ini; menentukan pilihan yang sangat sulit membuatnya harus merenung di suatu tempat tanpa gangguan sedikit pun sampai akhirnya ia berhasil mendapat jawaban dari semua ini.

"Ya, sangat yakin." Taehyun berbalik dan menatap Ho Sook yang menangis itu. Taehyun mendekat kemudian menghapus air mata milik bidadari tak bersayapnya itu dan memeluknya. "Percaya padaku, aku baik-baik saja."

Inilah kalimat ajaib yang berhasil membuat hatinya luluh seketika kemudian tersenyum sedikit pada Taehyun. Tak hanya Ho Sook, Namjoon pun sedikit tidak rela dengan pilihan yang diambil Taehyun ini. Baru saja ia mengadopsi Taehyun beberapa hari ini, kesempatannya untuk mengasihi dan menyayangi Taehyun bahkan memenuhi segala kebutuhan Taehyun pun hilang begitu saja. Namun, sebagai seorang lelaki yang pasti mengerti apa yang dirasakan oleh Taehyun, ia menghargai keputusan yang diambil Taehyun dan ia pun percaya kalau Taehyun sudah memikirkan semua ini dengan baik.

"Aku akan menghubungi Jisung dan mengambil dompetku. Kalian pergi saja duluan ke mobil." Ho Sook kembali ke dalam rumah sedangkan Namjoon dan Taehyun berjalan bersama menuju mobil.

"Maafkan aku,"

Mendengar Taehyun yang tiba-tiba mengucapkan kalimat ajaib itu, Namjoon seketika menoleh ke putra adopsi kebanggaannya itu dan mengusap pelan pucuk kepalanya dan tersenyum di sana, "Kau tidak salah, Taehyunie. Jika memang ini pilihanmu, aku hargai itu dan aku yakin kau sudah memikirkan semua ini."

"Tapi, kau memberiku pilihan antara keluarga atau teman. Dan aku malah tidak memilih keduanya." Taehyun menghentikan langkahnya. Kembali teringat dengan pemikirannya yang kritis mengenai pilihan ini. Sulit memang, namun ia harus melakukan semua ini demi kehidupannya kelak.

"Tak apa, ini sudah bagus. Memutuskan sebuah pilihan memang butuh waktu yang lama," Taehyun terkejut mendengar omongan Namjoon seraya tahu apa yang ia lakukan dan pikirkan saat ini, "jadi kau pergi untuk merenungi lagi, mana yang akan kau pilih dan bagaimana caramu mempertanggung jawabkan semuanya setelah memilih. Benar begitu bukan, Taehyunie?"

"Aish, kalah lagi!"

Teriakan Jisung dan Chenle menggema di kamar Chenle. Semalam, Jisung menginap di rumah Chenle lantaran semua anggota keluarganya sedang ada urusan termasuk Jaemin yang mendapat tugas kuliah untuk pergi ke suatu desa terpencil.

When You Come To Me [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang