Sepertinya, kau akan terus bahagia tanpaku.
•••
"Taehyunie,"
Kedua pemuda itu tengah asik dengan ponsel masing-masing. Kemudian, pemuda berambut pirang tersebut datang menghampiri adik kembarnya yang sedang dalam posisi tidak bisa diganggu namun ia tetap menghampirinya. Yak peduli apa reaksinya nanti jika ia mencoba mengganggu adik kembarnya itu. Menyadari hal tersebut, pemuda berambut dark brown itu berdeham menjawab panggilan sang kakak, "Hm?"
"Apa kau memiliki kontak ponsel Youra?"
Pemuda itu masih mengetuk dan menekan layar ponselnya yang menampilkan sebuah game online yang ia mainkan. Beginilah rutinitas dan kebiasaan dari pemuda tersebut; selalu bermain game namun ajaibnya, prestasinya di bidang akademik terbilang cukup bagus dan baik. Tak lupa dengan earphone putih yang ia pasang untuk menutup telinganya, mendengarkan suara game di ponsel pintarnya.
"Ish, Taehyunie!"
Merasa kesal lantaran pemuda itu tidak mendengarkannya, ia menarik kedua earphone itu, "Dengarkan aku! Aku bicara padamu, Kang Taehyun!"
Terkejut, pemuda bernama Kang Taehyun itu lantas menatap tajam pemuda itu lantaran ia mengganggunya bermain dengan ponsel pintarnya. Bayangkan jika kalian tengah asyik bermain lalu diganggu. Kesal bukan?
"Apa?"
"Apa kau memiliki kontak ponsel Youra?"
"Ya."
"Boleh aku memintanya?"
"Akan ku kirimkan."
Taehyun kembali memasang benda yang sudah menjadi benda keramat yang harus ada di sisinya itu ke telinganya dan kembali menyandarkan tubuhnya pada bantal yang ia dirikan sebagai sandaran.
"Sekarang, Taehyunie!"
"Nanti."
"Baiklah," pemuda itu bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju meja belajar Taehyun di mana di sana terdapat earphone, airpods, dan headphone yang ia punya. Ingat, benda tersebut adalah benda yang amat sangat keramat dan harus tersedia serta menjadi identitas dirinya yang dingin dan selalu mendengarkan lagu dengan benda tersebut, "akan ku buang dan ku gunting benda ini."
Sedikit terdengar suara dari pemuda itu, Taehyun lantas menoleh. Betapa terkejutnya ia ketika melihat beberapa benda kesayangannya itu dipegang oleh pemuda itu dan gunting yang berada di tangan lainnya dari pemuda tersebut, "Jisungie, jangan pernah menyentuh barang milikku." Ucapnya dingin dan tatapan mata yang sedikit menakutkan. Namun hal itu tidak membuat pemuda bernama Jisung itu takut. Ia justru tersenyum smirk seakan menantang Taehyun.
"I did, what you gonna do about it?"
Taehyun menghela nafas berat. Heran dengan tingkah kakak kembarnya yang seharusnya lebih dewasa dan tidak bersikap kekanak-kanakan. Mengalah, akhirnya pemuda itu mengirimkan nomor ponsel Youra pada Jisung. Dan mengenai Jisung, setelah mereka diadopsi oleh Namjoon, sang ayah lantas membelikannya ponsel pintar yang sama dengan Taehyun agar ia bisa berkomunikasi dan menjalin interaksi. Memang, saat ia diadopsi oleh keluarga Jungkook, ia tidak dibelikan mengingat ia tidak pernah meminta atau bahkan membutuhkan benda tersebut saat itu. Dan sekarang, benda itu menjadi hal yang lumrah dan wajib dimiliki oleh siapapun termasuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Come To Me [END] ✅
Fiksi PenggemarNote: kemungkinan ada beberapa episode yg diubah. Jdi, bisa dibilang ini adalah revisi mandiri dari author sendiri. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih. 🐿Updet setiap jam 14.05 dan 17.02 (diusahakan)🐿 Ketika kau datang padaku. Memilik...