Eps 1 - Lost and Memories

378 38 64
                                    

Losing is the most bitter memory in my life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Losing is the most bitter memory in my life

🐿🐿🐿

Kota Syrena, 9 Oktober 2010, 23.30.

"Sesuai permintaan Youra, kita akan merayakannya di rumah nenek. Ya, 'kan, Sayang?"

Wanita itu menoleh ke arah gadis kecil berambut panjang sepunggung yang sedang menyantap nasi goreng kimchi dengan lahap. Malam ini, gadis bernama Youra itu akan genap memasuki usianya yang ke delapan tahun. Mereka sudah memiliki rencana untuk merayakan ulang tahunnya di rumah sang Nenek yang berada di kota seberang.

"Baiklah. Kita berangkat setelah makan malam selesai," ucap pria berkacamata yang duduk tepat di samping wanita itu, Seokjin.

Mendengar itu, Youra tersenyum senang. Ia segera menghabiskan makan malamnya lalu bergegas menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Kemudian, ia membuka lemari pakaiannya lalu memilih kaos berwarna biru yang dipadukan dengan kemeja lengan panjang dan celana soft jeans panjang berwarna hitam. Tak lupa, ia juga membawa jaket baseball pemberian sepupunya karena udara malam ini cukup dingin dan kurang bersahabat.

Rinai hujan perlahan jatuh ke Bumi, disertai angin kencang yang terus berhembus sejak sore hari. Meski begitu, mereka tetap ingin merayakan pesta kecil yang sudah disiapkan sebelumnya oleh Seokjin dan Jieun, kedua orang tua Youra.

Sekitar lima menit perjalanan, mereka tiba di perempatan jalan yang cukup sepi. Saat lampu lalu lintas berwarna merah, manik mata Youra tak sengaja menangkap sosok yang tak begitu jauh dari posisinya. Untuk memastikan sekaligus penasaran, ia mendekat ke kaca mobil. Dan benar saja, ia melihat seseorang duduk sendirian di kursi taman.

"Siapa dia?" tanyanya bingung seakan merasa asing dengan sosok itu. Jieun yang melihat pantulan Youra di kaca spion lantas menoleh.

"Ada apa, Sayang? Apa kau melihat sesuatu?" tanya Jieun lembut.

"Ti-tidak ada apa-apa, Ma," jawabnya gugup.

Youra kembali menatap ke tempat itu. Semakin lama, sosok anak laki-laki yang hanya terdiam sambil memegang sesuatu di tangannya itu semakin terlihat jelas. Sosok itu terlihat sedang menatap langit seakan tengah berbicara pada Sang Kuasa tentang apa yang ia rasakan saat ini.

Rintik hujan berhenti sejenak, menyisakan angin malam yang berhembus pelan. Secara tiba-tiba, anak laki-laki itu menoleh hingga Youra sedikit terkejut dan langsung tersenyum simpul. Kemudian, anak laki-laki itu meniupkan sesuatu-yang ternyata bunga Dandelion-ke arahnya. Melihat itu, Youra lantas membuka sedikit kaca mobilnya, membiarkan biji bunga Dandelion itu menghampirinya.

When You Come To Me [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang