🍀 🍀 🍀
Hari ini tepat 100 hari meninggalnya almarhumah Celine yaitu ibu kandung dari Arshaka, kini Devano telah bersiap hendak pergi ke makam Celine bersama Arshaka, karna bagaimanapun juga Arshaka harus tau Mamanya walaupun ia belum mengerti sama sekali, Devano sengaja bolos sekolah hari ini, ia lalu berangakat bersama Arshaka dengan mobilnya, setelah sampai dipemakaman, ia lalu menaburi bunga dan berdoa, sebelum itu ia juga membersihkan makam Celine yang tampak kotor oleh daun-daun gugur, karna sepertinya sama sekali tak ada yang berkunjung selama ini kecuali dirinya dan anaknya.
"assalamualaikum kak, ini Deva sama anak ganteng, namanya Arshaka, Devandra Arshaka Dirgantara."
"maaf ya baru bisa ziarah sekarang."
"kak Celine gimana kabarnya disana? Pasti kakak udah bahagiakan disana, Kak Celine tenang aja ya, Deva janji bakal rawat Arshaka."
"bang Varo gak pernah dateng kesini ya?"
"Sorry ya kak, karna Deva gak bisa bantuin kakak ngomong ke bang Varo dulu, tapi Deva janji bakal terus jagain Arshaka buat kakak. " ucap Devano di makam Celine.
"anak ganteng Papa, ini Mama Celine, Mamanya Arshaka, jadi Arshaka harus rajin doain Mama ya nanti." Setelah mengatakan itu pada Arshaka, Devano lalu beranjak dari tempatnya.
"Deva sama Arsha pamit ya kak, assalamualaikum."
Devano kemudian berjalan meninggalkan pemakaman sebelum dirinya melihat siluet perempuan yang memakai pakaian serba hitam, Devano melangkah maju untuk melihat perempuan itu lebih jelas sebelum dirinya terkejut dalam hati ketika melihat perempuan itu.
"Nazira." Gumamnya pelan.
Devano hendak menghampirinya ketika mengetahui siapa perempuan itu, tapi kemudian ia urungkan ketika mengingat Arshaka di gendongannya, ia tak mau jika Nazira curiga pada dirinya yang membawa bayi kecil, karna satu sekolah tahu betul tentang keluarga Dirgantara, Devano lalu berbalik arah dan berjalan menjauh dari tempatnya.
Pukul 15.44 Kenzi dan Altair sedang fokus-fokusnya pada game di handphone masing-masing, mereka berdua sedang melakukan mabar alias main bareng.
"ck, batrai gue abis anjing." Umpat Altair saat hpnya tiba-tiba mati.
"gak asik lo Al." Ucap Kenzi ia juga ikut mematikan hpnya dan pergi ke dapur markas mengambil minuman.
Saat ini markas tengah sepi karna anggota yang lainnya sedang pergi dengan urusannya masing-masing.
"ASSALAMUALAIKUM ABANG-ABANG." sapa gadis cantik yang berumur sekitar 10 tahunan.
"Chesa sama siapa kesini?" Tanya Altair.
"sama bang Elang." Jawabnya lalu duduk dan bersandar pada sofa.
"terus Elangnya mana?"
"Bang Elang pergi sebentar beli seblak depan kompleknya bang Devano."
"lah kok Chesa ditinggal disini gak dianter pulang dulu?" Tanya Kenzi sambil menyodorkan minuman kaleng pada Chesa dan Altair.
"Chesa mau ngerjain tugas disini." Sahutnya sambil mengeluarkan beberapa buku dan alat tulisnya.
"lho enakan dirumah dong ngerjainnya."
"dirumah jaringan wifi-nya lagi trouble, jadi gak ada sinyal, Chesa numpang wifi-an disini boleh kan?."
"boleh dong, cerdas juga ide lo Ches." Puji Kenzi.
"soalnya kata Bang Darren, percuma sekolah mahal-mahal kalo otak gak di pake." Ucapnya santai sambil mengetik beberapa kalimat di internet.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO YOUNG FATHER | Revisi
Randomnakal, biang onar, tukang bolos, dan kejam kepada semua orang yang mencari masalah padanya, itulah Devano Dirgantara. Seorang most wanted di sekolahnya dan juga Anggota geng warrior yang amat terkenal. Ia tidak pernah bahagia, sebab sumber kebahagia...