-DYF 016

2.2K 185 27
                                    

"Rasa sakit memang selalu ada di dalam hidup, tapi jangan pernah kamu  jadikan rasa sakit itu sebagai alasan untuk menjauh dari sang pencipta."

-Nazira-

🍀 🍀 🍀

"Ya Allah yakinkan hati hamba untuk menerima ustadz Akbar sebagai pendamping hidup hamba ya Allah, dan hilangkanlah rasa ragu ini di hati hamba ya Allah, aminn." Nazira mengakhiri doanya.

hampir setiap hari Nazira berdoa seperti itu, karena entah mengapa setelah menolak Devano hatinya jadi tidak tenang, Nazira takut itu hanya godaan setan semata.

Alunan musik dj menggema di seluruh ruangan bar, asap rokok serta bau alkohol bercampur menjadi satu mendominasi ruangan berlampu warna-warni, Devano berdiri sempoyongan dengan tangan kanannya memegang satu gelas alkohol, malam ini ia habiskan hanya untuk bersenang-senang menikmati gemerlapnya dunia fana.

Sedangkan Arshaka ia titipkan kepada Yola, awalnya Devano pergi ke bar hanya untuk urusan bisnis, kebetulan rekan bisnis sang kakek memiliki bar dan meminta Devano bertemu di sana, tapi saat hendak pulang seorang wanita dengan pakaian kurang bahan tiba-tiba memeluknya dan memaksa Devano meminum alkohol bersamanya, jadilah Devano mabuk sampai tidak sadar niatnya tadi hendak pulang dan menjemput sang anak Arshaka.

Dirumah Yola Arshaka sudah tertidur pulas disamping sang neneknya sambil memeluk boneka gajah kesayangannya, tadi bayi kecil itu sempat rewel dan tidak kunjung tidur, Arshaka hanya menangis walaupun sudah ditenangkan oleh Yola dan ARTnya, akhirnya karna lelah bayi itu tertidur sendiri, sedangkan di bar Devano masih setia berjoget menyamakan alunan musik yang kian keras terdengar sambil meminum Alkohol di botol yang sudah setengah habis.

Matahari bersinar cerah menghiasi langit biru, pagi ini Arshaka sudah mandi dan sedang menonton tayangan kartun di tv di temani Yola sang nenek.

"Pa-pa, papapa." Racau Arshaka sambil tertawa melihat kartun.

Yola menoleh dan tersenyum haru melihat cucu semata wayangnya itu, andai saja celine masih hidup, ia pasti bahagia melihat putranya tumbuh sangat cepat dan pintar "My love, pinter banget ya sekarang, Mama Celine pasti bangga disana lihat kamu nak." Yola lalu mencium Arshaka, bayi itu tersenyum dan menepuk-nepuk wajah Yola.

"Cieee ada yang mau ulang tahun nih." Ucap Yola sambil mengelus kepala Arshaka.

Wanita itu sangat bahagia sekarang, setelah meninggalnya celine putrinya dan sang suami, Yola menjadi sangat kesepian dan hanya di sibukkan oleh pekerjaan yang menumpuk, tetapi sekarang ia mempunyai teman yaitu Arshaka cucunya dan Devano yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Arsha sayang, Papa kamu kok gak kesini ya dari semalem?" Gumam Yola, padahal kemarin cowok itu pamit hanya untuk meeting dengan rekan kerja Kakeknya, tapi kok sampai pagi tidak kembali menjemput anaknya, membuat Yola khawatir terhadap Devano, Yola khawatir apabila anak itu membuat masalah dan kenapa-napa karena kata teman-temannya,  Devano itu akhir-akhir ini memang sering kumat bandelnya.

"Coba kita cek ke rumah yuk." Yola kemudian dari bangkit dari duduknya dan menggendong Arshaka, lalu memanggil sopir pribadinya untuk mengantarkan ia dan Arshaka kerumah Devano.

Sesampainya dirumah Devano, Yola tidak menemukan cowok itu, Yola sudah membunyikan bel berkali-kali tapi tidak ada sahutan dari dalam, pintu rumahnya terkunci, bahkan rumahnya pun terlihat sepi seperti tidak berpenghuni, Yola kemudian mencoba menelpon Devano berkali-kali tapi nihil tidak ada balasan dari Devano,Yola kemudian mencoba menelpon Kakek Devano tapi Kakeknya pun tidak tahu kemana perginya sang Cucu, bahkan Devano saja belum mengirim berkas penting yang Kakeknya minta.

DEVANO YOUNG FATHER | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang