🍀🍀🍀
"Al ini gimana Arshakanya? Kita ajak sekalian ke supermarket?" Tanya Kenzi bingung.
"Iyalah, Devano tuh bakal lama, kalo dia udah ketemu Opanya, beh jangan ditanya."
"Gak apa-apa nih? Lo bisa jaga diakan? Gue takutnya dia nangis, lagian Mba Jini ada-ada aja, masa izin pulang mendadak cuma mau ngelayat kucing tetangganya yang mati."
"Gak apa-apa, Devano juga udah bawain Arshaka perlengkapan, jadi aman, yuk berangkat keburu malem."
Kenzi dan Alana berencana membeli bahan-bahan untuk barbeque-an bersama anak-anak Warrior nanti malam, mumpung besok pagi libur dan sebelum menghadapi ujian. Mobil hitam legam sudah terparkir, Alana dan kenzi berjalan masuk ke supermarket.
"Al lo pilih-pilih buah aja, gue yang cari bahan-bahannya, oke?"
Alana mengacungkan jempolnya, kemudian mereka berpisah mencari bahan yang dibutuhkan masing-masing, Alana bersama Arshaka berjalan menyusuri area buah-buahan segar, gadis itu kemudian melihat satu persatu buah yang ingin ia beli.
"Eh." Ucap Alana spontan saat ia tidak sengaja menyenggol lengan seorang perempuan.
"Sorry ya Mba, saya gak senga—Nazira?"
Nazira tersenyum ramah ketika melihat seseorang yang menyenggolnya adalah Alana.
"Sorry ya Ra, aku gak sengaja."
"Enggak papa kok Al."
"Kamu sama siapa kesini?" Tanya Alana.
"Saya sama Ummi sama Ustadz Akbar, itu beliau." Nazira menunjuk rak buah paling ujung.
"Ohh." Alana hanya mengangguk.
"Eh ini Arshaka ya, adiknya Devano kan?" Nazira tersenyum memandangi Arshaka yang juga tersenyum kepadanya.
"Hehe iya."
"Ma Ma, Mama." Racau Arshaka yang menggeliat digendongan Alana sambil menunjuk Nazira, sepertinya bayi itu ingin digendong Nazira.
"Eh eh." Spontan Nazira mengambil alih bayi itu yang kemudian tertawa senang.
"Dia kayaknya inget kamu deh Ra, liat deh dia seneng banget digendong kamu." Alana lalu mengambil hpnya.
"Ra aku izin foto kamu boleh?" Nazira hanya mengangguk kemudian berfoto bersama Arshaka yang juga tersenyum menghadap kamera.
"Nazira sudah dapet buahnya?" Akbar yang datang dari belakang Nazira menyadarkan keduanya yang malah asik mengobrol.
"Astagfirullah saya lupa ngasih tahu Ustadz, buahnya disini lagi habis, maaf ya Ustadz saya lupa ngasih tahu Ustadz." Kata Nazira sambil menunduk.
"Yaudah gak apa-apa, nanti saya cari ditempat lain, sekarang pulang yuk, Ummi udah nunggu di kasir." Ajak Ustadz Akbar, yang dimaksud Ummi adalah bu nyai-nya Nazira dan Umminya Ustadz Akbar sendiri.
"Ee...Alana saya pamit dulu ya, Kak Nazira pamit dulu ya Arsha." Pamit Nazira kemudian pergi bersama Ustadz Akbar.
Alana mengamati keduanya, entah mengapa Alana merasa Nazira seperti tertekan dengan kehadiran Ustadz Akbar, dilihat dari wajahnya yang seketika berubah menjadi agak murung, entahlah mungkin hanya perasaannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO YOUNG FATHER | Revisi
Randomnakal, biang onar, tukang bolos, dan kejam kepada semua orang yang mencari masalah padanya, itulah Devano Dirgantara. Seorang most wanted di sekolahnya dan juga Anggota geng warrior yang amat terkenal. Ia tidak pernah bahagia, sebab sumber kebahagia...