-DYF 013

2.7K 201 31
                                    

HAY SEMUA KALI INI DEVANO KEMBALI LAGI, MAAF YA JARANG BANGET UP. OH IYA CERITA INI KEDEPANNYA AKAN DI UPDATE KALO COMMENT SAMA VOTE-NYA SAMA-SAMA BANYAK.

🍀🍀🍀

"Nazira" Sapa seseorang lagi yang membuat Nazira kaget bukan main.

"Ust-ustad Akbar?" ucap Nazira terbata.

"Kamu ngapain disini? Dan ini siapa?" Ustadz Akbar bertanya sambil memperhatikan kedua lelaki beda generasi didepannya.

"In-ini Dev-" ucapan Nazira terpotong karena Devano lebih dulu menjawab.

"Gue Devano, Nazira kerja sama gue!." Sahut Devano dengan mata yang terus menatap Ustadz Akbar layaknya musuh bebuyutan.

"Kerja?" Ustadz Akbar mengerutkan keningnya "kamu kerja Nazira?" Ulangnya.

Nazira menunduk "iy-iya Ustadz, Nazira kerja buat biayain sekolah Nazira." Jawab Nazira yang membuat Ustadz Akbar tertegun "Abah Ummi tau kamu kerja?" Lanjut Ustadz Akbar, Nazira menggeleng.

"Udah kan nanyanya, Nazira ayo balik." Ucap Devano.

"Mari Ustadz assalamualaikum." Devano dan Nazira lalu pergi, sedangkan Ustadz Akbar masih memikirkan mengapa Nazira bisa kerja tanpa sepengetahuan pihak pesantren dan bagaimana hadis itu izin setiap harinya.

Sesampainya dirumah Devano Nazira hanya diam, ia sangat bingung bagaimana jika Abah dan Ummi mengetahui ia berbohong, pasti mereka akan sangat kecewa "Devano aku mau pamit pulang boleh?" Devano kemudian mengiyakan karna tahu Nazira sangat panik sekarang "gue anter ya?" Tawarnya.

"Gak usah Deva."

"Beneran gak mau?"

Lagi-lagi Nazira menggeleng membuat Devano menghembuskan napas berat

"yaudah hati-hati." Pasrah Devano, lelaki itu tumben sekali tidak memaksa Nazira.

Nazira tersenyum lalu mengucapkan salam dan beranjak pulang

"iya, Assalamualaikum."

"Waalaikum salam." Jawab Devano setelah Nazira benar-benar keluar dari pintu.

Malam ini Devano pergi ke supermarket membeli buah karna buah-buahan dirumah sudah habis, cowok itu sekarang tengah memilih buah-buahan segar sambil menggendong Arshaka, ia menjelajahi setiap rak, mengambil beberapa buah yang ia sukai, sampai pada rak buah mangga dirinya tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

"sorry, gue gak sengaja." Kata Devano lalu menolehkan kepalanya kearah ibu-ibu yang ia tabrak tadi.

Ibu-ibu itu terkejut "Devano!"

"Tante Yola!" Devano juga tak kalah kaget melihat wanita paruhbaya itu.

"Kamu apa kabar nak?" tanya wanita itu.

"Baik tante." Jawab Devano sambil tersenyum paksa karena dirinya sangat merasa canggung kali ini.

"Bagaimana kabar anak Celine?"

"Baik tante, ini."

"Oh my." Wanita itu tampak berlinang air mata ketika melihat Arshaka digendongan Devano.

DEVANO YOUNG FATHER | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang