-DYF 009

4K 254 14
                                    

"jika kamu mempunyai pilihan, apa yang akan kamu pilih? Meninggalkan atau ditinggalkan? Di jauhi? Atau menjauhi?"

-Nazira-

🍀 🍀 🍀


Nazira dan semua santri pesantren Al-ikhlas sedang melaksanakan ro'an atau kerja bakti bersih-bersih pesantren, mereka semua sangat sibuk hari ini.
Terlebih hari ini hari libur sekolah jadi waktunya sangat panjang.

"Assalamualaikum mbak Nazira." Sapa gadis kecil padanya.

"Waalaikumsalam Bulan, ada apa?" Jawabnya menghentikan aktivitas menyapunya.

"Mba di panggil sama Ummi didapur."

"Iya, kalau begitu Bulan tolong gantiin sebentar ya." Bulan mengangguk, Nazira lalu memberikan sapunya pada Bulan dan bergegas menuju dapur pesantren.

"Assalamualaikum Ummi." Salamnya ketika sampai di dapur, lalu mencium tangan Ummi Alya.

"Waalaikumsalam Zira."

"maaf Ummi, Ummi panggil Zira ada apa ya? "

"begini Zira, Mba Rumi-kan lagi sakit, jadi gak ada yang ke pasar, Ummi minta tolong Zira buat kepasar, Zira bisakan?"

"Nggih Mi Zira bisa, nanti tinggal di catat aja apa yang mau dibeli." Jawabnya sedikit menggunakan bahasa jawa karena Ummi keturunan jawa. Ummi lalu memberikan kertas berisi catatan belanja dan beberapa lembar uang kepada Nazira, Nazira pun bergegas menuju pasar menaiki angkutan umum.

Satu jam mengitari pasar tradisional membuat Nazira lelah dan sedikit kewalahan membawa barang belanjaannya, kini semua barang dan bahan makanan sudah selesai ia beli, Nazira pun pulang ke pesantren.
Sesampainya di pesantren ternyata ia sudah ditunggu sahabatnya yaitu Haba yang sedang mengobrol dengan Ummi di teras rumah Abah, Haba memang sering datang ke pesantren mengunjungi Ummi, mengikuti pengajian, atau sekedar bertemu dengan Nazira, karena ia dan Nazira sama-sama bersekolah di yayasan pesantren Al-ikhlas dulu saat jenjang smp, walaupun pesantren itu khusus untuk yatim-piatu tetapi sekolahnya terbuka untuk umum.

"Assalamualaikum Ummi, ini belanjanya mau Zira taruh mana?" Tanyanya.

"Waalaikumsalam, enggak usah Nak, Ummi aja yang taruh nanti, ini Haba nungguin dari tadi mau diajak pergi."

"mau kemana Haba?"

"mau cari buku, kamu maukan nemenin aku, tadi udah aku izinin sama Ummi."

"boleh Mi?" Tanya Nazira.

"boleh asal jangan telat ya pulangnya, kalian berangkatnya agak siangan ya Zira, Haba, gak apa-apakan? soalnya Ummi mau dibantuin masak sama Nazira dulu, oh ya nanti Ummi sama Abah mau pergi ke acara nikahanya gus Malik, kasian anak-anak gak ada yang jaga kalo kalian telat pulangnya." Pesan Ummi.

"Iya Mi, isyaAllah enggak telat."

Setelah mengerjakan semua tugas yang diamanahkan Ummi, mereka berdua pun pamit keluar pesantren dan menghentikan taksi lalu pergi ke mall membeli buku yang dicari Haba.

Siang menjelang sore ini mereka habiskan untuk berburu buku yang ingin Haba beli.
"Ra udah ketemu nih bukunya, kamu mau beli nggak? Ntar sekalian bayarnya. " ucap Haba.

"Enggak dulu deh, soalnya buku yang aku cari gaada."

"Oke, habis ini kita ke supermarket ya beli makanan buat santri pesantren sekalian beli buah buat jenguk Mba Rumi."

"iya, tapi jangan lama-lama, eh sebelum itu sholat asyar dulu ya udah waktunya nih."

"siappp." Sahut Haba sambil mengacungkan jempolnya.

DEVANO YOUNG FATHER | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang