dua puluh; rumah Aleric lagi

0 0 0
                                    

Jakarta, Mei 2019

"Kalian lagi?"

"Halo, Bang." Tian menyapa orang, yang katanya, kakak ipar dari Aleric. Ternyata ia merupakan alumni SMA kami, dan ternyata juga Tian pernah beberapa kali nongkrong dengannya.

"Alericnya masih nggak ada." laki-laki itu berkata. "Aleric udah nggak tinggal di sini lagi, Yan. Sama Amara. Mending kalian belajar buat masuk kuliah."

"Yah elah, Bang. Belajar mulu, udah pinter."

"Pala lo udah pinter. Perkalian delapan aja mikir lo!"

"Anjir masih aja dibahas."

Selama Tian dan kakak ipar Aleric ini bercengkrama, aku melihat ke sekeliling ruangan. Banyak foto. Keluarga Aleric terdiri dari dua orang tua dan tiga anak. Kakak tertuanya laki-laki, kakak keduanya perempuan.

"Loh, ada tamu?"

Seorang perempuan muda turun dari lantai atas. Itu kakak kedua Aleric.

"Iya, by. Ini temennya Aleric masih nyariin anaknya,"

Wajahnya berubah. Aku hanya tersenyum mengiyakan, pura-pura tidak sadar. "Maaf ya, Alericnya nggak tinggal di sini lagi." Aku mengangguk. Dulu sudah mencoba bertanya dimana sekarang Aleric tinggal, mereka tidak mau jawab.

"Namanya siapa?" tanya perempuan itu.

"Saya Tian, ini Amara, Kak."

"Amara?"

Aku mengernyit. "Iya, Kak."

"Savina Amara?"

"....iya?" kenapa tiba-tiba nama panjangku disebut?

"....Aleric ada titip sesuatu buat kamu. Sebentar ya," Perempuan itu dengan cepat melangkah menuju ke atas, dan kembali turun hanya lima menit setelahnya. Di tangannya ada sebuah buku, Percy Jackson. Aku ingat Aleric pernah cerita tentang ini, satu-satunya buku yang bisa ia baca katanya. Aku tidak terlalu tertarik.

Bukunya masih diplastik.

"Nih, katanya dia ngilangin buku kamu, ya waktu dulu? Nggak enak katanya, makanya dia balikin." Buku itu berpindah tangan, membuatku sedikit mengernyit. Kapan? Aku tidak pernah baca Percy Jackson, dan aku tidak pernah meminjamkan buku apapun pada Aleric.

Tetapi, aku hanya tersenyum dan mengangguk. Mungkin ini kenang-kenangan dari Aleric.

all type of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang