[ BAB 1 ]

114 6 1
                                    

di sebuah sekolah menengah atas, berkumpul para pelamar dari berbagai smp sekitar. Berkerumun memandangi kertas kertas putih yang tertempel di sepanjang tembok sekolah. Berharap di antara ratusan murid yang ikut tes ada nama mereka tertera disana sebagai siswa baru sekolah ini.

“gi, gimana? Ada nama mu?”
Tanya kiara gadis berhijab itu kepada agista yang berdiri diantara kerumunan. Tepatnya di belakang kerumunan.

Ia tak bisa menyelip dari tumpukan daging itu, ia tak mau bergesek gesekan dengan mereka. Apalagi belum tahu apa orang orang itu bersih, wangi atau tidak. Dia tidak sanggup.

Agi mengangkat kedua bahunya tidak tahu. Agi pergi dari kerumunan menemui kiara, lebih baik ia menunggu para pelamar itu berkurang daripada berdempetan dengan mereka.

Agi mendengus sebal.

“ini kenapa rame banget sih ki? Jadi susah kan aku nya!!!” keluh agi.

“namanya juga penasaran. Apa keterima atau enggak, jadi wajarlah”

“nama mu ada?”tanya agi.

“belum tahu, aku belum lihat”

“masih lama ya”agi mengembangkan kedua pipinya.

Kedua gadis belia itu berdiri beberapa meter dari kerumunan, menanti satu persatu massa itu membubarkan diri. Entah sampai kapan harus berdiri disana, begitu banyak murid baru yang mengantri melihat pajangan yang sangat berarti.

“permisi, permisi” ucap seorang pemuda dengan pakaian abu abu. Tentu itu kakak tingkat disini.

Pemuda itu menyela kerumunan dengan kertas putih yang baru.

“ada lagi ki”

“iya, gi. Banyak banget dah, berapa ya siswa yang lulus?”

“euhm,entahlah” agi bergumam tanda tidak tahu.

¤¤¤¤¤

13:25 wib

“eugh, lelah” agi meregangkan kedua tangan dan kakinya yang terasa kaku.

“assalamualaikum!!!” ucapnya kemudian membuka pintu rumah yang terbuka sedikit. Itu tandanya penghuni rumah sedang kedatangan tamu.

“waalaikumsalam” balas mereka.

Disana Ada ayah, bunda dan dua orang tamu lainnya.

“eh, om tante. Kapan kesini?” tanya agi tersenyum ketika mengetahui kedua tamu itu adalah om dan tante izah. lalu agista pun mencium tangan om dan tantenya itu.

“baru, dua jam yang lalu”.

“oh, udah lama ya!”

“eumh, nggak juga gi. Gimana sekolahnya kamu lulus?” tanya tante izah.

“alhamdulillah tante, lancar. Nama agi urutan ke 40 tan” balas agi menampakkan ginsul imutnya.

“oalah, syukurlah. Daripada nggak lulus!!!”

“iya tan, ya walau enggak masuk 10 besar. Nggak ada harapan masuk kelas unggulan”.

“enggak apa apa, itu juga bagus kok kamu masih bisa masuk kelas kedua”.

“tapi agi maunya kelas pertama”.

“sudah gi, ganti baju dulu baru ngobrol sama tante” bunda menegahi pembicaraan kedua wanita yang bila bertemu tak bisa berhenti saling bertukar cerita.

Agi yang penurut akhirnya menuruti perintah sang bunda. Ia membawa tas dan tubuhnya masuk ke dalam kamarnya, lalu berganti pakaian. Serta meletakkan tas dan pakaian itu pada tempatnya.

Tingg..

Bunyi pesan masuk berdenting dari ponsel pink miliknya. Tertera disana nama sahabatnya, kiara satin.

[ gi, udah sampai rumah? ].

Agi membacanya dan mengetik balasannya dengan cepat.

[ sudah ki, kau dah di rumah? ].

Agi balik bertanya.

[ sudah dong gi ]

Tak lama setelah pesan kiara masuk lagi pesan keduanya.

[ gi, kau lihat kakak kelas tadi enggak? ]

Agi berdiam memikirkan kakak kelas mana yang di bahas kiara.

[ maksudnya, kakak yang mana? ]

[ itu, yang tadi pasang kertas pengumuman!!! ]

Kembali agi berdiam dan berpikir siapa kira kira yang dimaksud. Kemudian otaknya berhenti pada sosok pemuda yang ia lihat tadi di sekolah.

[ oh, kakak yang itu ]

[ iya, gi. Ganteng banget enggak sih, sumpah sampai sekarang kepikiran terus tahu!!!]

“uhh”
Agi yakin temannya ini pasti suka sama itu kakak kelas.

[ kau suka sama dia ki? ]

Dengan cepat balasan kiara muncul.

[ 😍😍 sepertinya iya gi!!! ]

Agi tersenyum membaca pesan dari kiara. Ia tak menyangka ternyata teman sedari sd itu begitu cepat jatuh cinta. Semoga kakak itu membalas perasaan kiara, dan tidak mengecewakan sahabatnya.

[ woah, gila kau ki ]

[ iya, kurasa begitu gi. Sudah ya, aku mau bayangin dan kepo in siapa tahu dia punya akun facebook 🤭 ]

“kiara. kiara”

Agista tidak membalas pesan terakhir dari kiara. Ia segera beranjak dari rebahan menuju kamar mandi, panggilan alam harus segera ia laksanakan.

¤¤¤¤¤

Sabtu, 10 july 2021
First writing
Talang bulang

Semoga suka
Jangan lupa vote ya
Terima kasih

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang