[ BAB 3 ]

101 7 1
                                    

Pagi itu seperti biasa, agi bersiap untuk berangkat sekolah. Sudah satu minggu agista resmi menjadi siswi sma satya budi. Sebelum pergi dari rumah, agista menyempatkan diri mencium tangan ayah dan bunda serta kedua pipi mereka. Anak manja, walau dia punya pesaing tetapi tetap dia adalah pemenangnya.

Tinnt...

Suara klakson berbunyi dari arah belakang agi. Sontak ia memalingkan kepalanya kearah suara itu.

“oh”
Agi ber oh ria ketika tahu mobil siapa itu. Siapa lagi kalau bukan pangeran impiannya sejak dahuku, aski. Ya walau pemuda itu tak tahu tentang rasa dalam hati agi.

Jendela mobil terbuka menampakkan wajah yang semakin rupawan membuat hati semakin bergetar. Jika ini anime sudah jelas wajahnya memerah seperti sambal udang.

“hai!!!” ucap agi menyapa.

Pemuda itu membalas dengan senyum termanis, membuat gula darah agi naik seketika. Oh, no jangan aski bantulah agista ini. jangan sampai terkena gula darah kronis.

“mau nebeng enggak gi?”
Sontak kepala agi seperti mainan dasbor mobil, mengangguk cepat tanpa pertanyaan ganda.

Agi segera membuka pintu belakang mobil dan hendak masuk ke dalamnya.

“gi, gue bukan sopir taksi lho”
Emang dasar agi, segitunya dia gugup bertemu pangeran sampai sampai lupa harus bertindak seperti apa.

Segera agi berpindah tempat duduk disamping kemudi dekat sekali dengan aski. Wangi parfum milik aski membuat hati ikut berbunga, oh tuhan jangan terlalu lama nanti khilaf. Oops.

Mobil berjalan dengan kecepatan standar, tidak boleh kebut kebutan apalagi mereka masih anak sekolah nanti kena tilang bapak polisi.

“lo sekolah di sma satya budi kan?” aski memulai percakapan. Setelah beberapa saat yang lalu hanya terdengar deruh mobil dan detak jantung agi.

“a-h, iya” agi menjawab dengan gugupnya.

“kelas berapa?”
Kelas satu lah. Batin agi.

“kelas 10 2,kakak di kelas berapa?” agi balik bertanya.

“eumh, bagus. Berarti kamu cukup pintar” puji aski.

Merona sudah pipinya, meronta ronta jantung hendak pergi.

Perjalanan impian agi di ikuti keheningan, ia gugup tak mampu bercakap banyak. Dan aski dia fokus menatap jalan. Butuh beberapa menit untuk sampai di sekolah, biasanya agi akan naik bus atau hanya jalan kaki. Dia anak yang hemat walau terkadang khilaf belanja apa yang ia lihat ketika itu menarik hatinya.

Sedangkan aski, sejak kapan agi mengenal dan menaruh hati padanya?. Ingin tahu, aski itu pemuda impian semua wanita termasuk agi. Dulu, sewaktu agista masih kelas 2 smp. Aski itu kakak tingkatnya dan Dia itu kaya, tampan, hobi main basket, lumayan pintar dan juga dia banyak teman. Pokoknya luar biasa, jika agi benar benar bisa menjadi kekasihnya kelak diyakini sudah dia juga akan eksis di sekolah dan di kagumi banyak orang. Tapi itu mustahil, tidak mungkin aski menaruh hati juga padanya. Tentu pria populer sudah banyak wanita yang mampir dalam hidupnya, sedangkan agi hanya remahan rempeyek tidak cocok bersanding dengan limosin.

“gi, enggak turun?”

“a-h, iya!!!”
Agi melamun ternyata sampai tidak sadar jika mereka telah sampai di tempat parkiran sekolah.

“makasih ya kak” ucap agi setalah turun dan menatap aski yang berjalan duluan meninggalkan dirinya.

Banyak mata memandangi agi yang berdiri menggigit dasih, sepertinya agi telah hilang dalam khayalannya.

“hei, gii” tepuk dan suara yang keras menyadarkannya.

“astagaa!!!”
Agi menoleh menatap sahabat heboh yang tanpa dosa mengangetkan dirinya.

“kenapa? Kau terpesona ya? Kau suka sama kak aski? Cieee” goda kiara.

“ishh, apaan sih ki”

“sudah yuk ke lapangan entar telat kena hukum lagi” kelak agista.

Ah, iya. Sampai lupa ini kan hari senin, ada upacara plus dia harus segera mencari tempat duduk disana agar tak harus duduk paling belakang.

Mereka beruda berlarian secepat mungkin menuju kelas mereka dan segera bergabung dalam barisan, untung belum di mulai. Jadi mereka masih terhindar dari barisan depan dekat para guru berdiri.

Upacara segera di mulai dengan khidmat, para petugas upacara menjalankan satu persatu tata tertib upacara. Dan mata agi yang menatap siluet sesorang yang tak asing di matanya, seketika hatinya berguncang kuat. Oh tuhan jangan lagi.

¤¤¤¤¤

Senin,12 july 2021
Three a days
Talang bulang

Ssemoga suka
Jangan lupa vote ya
Terima kasih

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang