“gi, kau benaran suka sama kak aski?” kembali pertanyaan itu di lontarkan kiara.
Agi dan kiara kini telah duduk nyaman di bangku baris ketiga hanpir paling belakang, untung tidak terlambat jika tidak alhasil mereka akan duduk di bagian belakang dan bergabung dengan kumpulan para pria bandel yang suka tiduran dan main daripada belajar.
“apaan sih ki, sudah deh” sebel agi.
“ih, enggak apa apa tahu. Berarti kau masih normal, ahh, atau jangan jangan kau..”
“ishh, sudah deh ki. Jan ngadi ngadi, aku masih normal. Lagian kalau pun aku suka sam dia, apa bedanya?”
Kiara menatap sahabatnya itu ibah, tak menyangka semudah itu ia mengalah.
“oh, kasihan sekali teman ku ini. Sudah enggak apa apa, yang penting teman mu ini masih punya harapan. Jadi dukung taman mu ini ya!!!”
Apa apaan kiara, bukannya menyemangati agi dia malah mendukung dirinya sendiri.
Agi merasa lelah, dia menenggelamkan wajahnya diatas meja berlapis lengan sebagai bantalnya.“selamat pagi!!!” ucap seseorang membuat agi seketika mengangkat kepalanya cepat.
Dia, pria berkaca mata dengan rambut klimis dan baju hitam putih dan membawa tas di tangannya.
“siapa dia?” melongos kata itu keluar dari mulut kiara.
Agi juga tidak mengetahui siapa pria tersebut jadi ia tak menanggapi ucapan kiara.
Pria itu meletakkan bawaan nya lalu tersenyum memandang mereka semua dengan ramahnya, terlihat juga lesung pipi yang ada pada bagian kanannya. Manis.
“oke, kita belum saling kenal bukan?” ucapnya memulai pembicaraan.
Semua orang disana tak terkecuali kiara dan agi berkata iya serentak.
“perkenalkan nama saya jois pradinata, saya mengajar pelajaran seni dan saya baru disini” jelasnya.
Ternyata dia seorang guru. Agi dan kiara saling bertukar pandang dan kembali menatap sang guru baru. Wajar saja agi dan kiara tak mengenalinya, sebab sewaktu pengenalan sekolah pria ini tidak ada dalam daftar jajaran dewan guru. Dan dia cukup tampan untuk ukuran seorang guru. Aduh, masa pubertas ini sangat menyiksa. semua pria saja dia anggap manis dan mengguncang hati kecilnya. Istigfar agi.
“ada pertanyaan?” pak jois mengajukan pertanyaan kepada murid barunya.
Secepat kilat kiara mengangkat tangan kanannya. Dan tentu pak jois mempersilakan kiara untuk bertanya.
“bapak umurnya berapa?”
Benar juga siapa tahu tidak terlalu tua dari mereka, bisalah agi menaruh hati. Ish, agi istigfar ingat masih kecil.
“umur bapak!” ia menjeda. “menurut kamu umur bapak berapa kira kira?”.
Lah, dia malah balik bertanya kepada kiara. Tentu kiara tidak tahu.
“30,mungkin” jawab kiara sekena nya.
Pak jois tersenyum mendapati jawaban dari kiara.
“setua itu ya”
Sontak kiara merasa bersalah karena tebakannya. Terus berapa umur bapak ini?.
“umur bapak baru 22 tahun, hari ini” ucapnya dan sontak mata agi dan kiara membelalak mendengarnya. Ada harapan nih, batin agi.
Tidak terlalu jauh usia mereka, ya walau memang tua dari agi maupun murid disana. Agi sendiri saat ini baru berusia 16 tahun. ya, cuma beda 6 tahun saja sudah seperti kakak tertua lah.
“enggak percaya?” tampaknya pak jois melihat keterkejutan para muridnya.
“bapak disini sebenarnya baru honorer, jadi masih butuh banyak belajar termasuk sama kalian” jelasnya.
“pak, bapak kok bisa di terima jadi guru di sma sih?” tanya aina murid yang duduk paling depan.
Jelas, biasanya yang mereka tahu cukup sulit bagi seseorang untuk dapat ruang sebagai guru di sma. Apalagi di sma ini.
“eumh, mungkin keberuntungan bapak. Mungkin dewi fortuna sedang berpihak kepada bapak” ucapnya. Dan lagi menampakkan senyum manis memikat itu lagi.
“oke, sudah perkenalan dari bapak. Sekarang kalian juga harus mengenalkan diri kalian” jelasnya dan kembali duduk di tempat duduknya.
Hari ini kelas di isi dengan perkenalan antara guru dan murid, dan pak jois ternyata selain manis dia juga humoris. Tipe agista banget ini, tapi sulit pastinya bagi agista menaruh hati pada dua pria sekaligus. Oke, agi mantapkan hati kepada kakak aski saja itu masih wajar. Jangan sampai kau menaruh hati pada gurumu, itu tidak etis.
¤¤¤¤¤
Selasa, 13 july 2021
Four a days
Talang bulang
Semoga suka
Jangan lupa vote ya
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA!!! Agista maharani dan kiara satin, baru menginjak remaja. Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, sekarang mereka melanjutkan ke menengah atas. Di sekolah barunya banyak hal baru, teman baru dan hidup yang baru dan berb...