Sebelum pulang sekolah, mali membuat janji dengan kiara untuk pulang bersamanya. Katanya, ingin mengenal lebih dekat siapa kiara dan dimana ia tinggal. Awalnya kiara sedikit ragu, dia sendiri selalu menggunakan mobil. terus jika dia pulang dengan mali, bagaimana dengan agista yang ikut dengannya. Tidak enak hati jika hanya agista yang pulang diantar pak mul.
“hai kak!” sapa kiara.
Sebelumya dari kejauhan kiara tengah berbincang dengan agista, pasti berunding bagaimana baiknya. Dan sepertinya keputusan kiara telah mutlak, dia akan pulang di antar mali.
Mali memberi senyuman manis kepada gadis yang juga tersenyum malu malu.
“gimana?” tanya mali memastikan.
Kiara mengangguk.
“iya!”
Mali merasa senang dengan keputusan yang di buat kiara. Helm sebagai pelindung kepala ia berikan, setelahnya kiara duduk nyaman diatas motor dengan body besar milik mali. Dan mereka melaju dengan cepat melalui gerbang sekolah.
Sedangkan agista memandang dari kejauhan, melihat teman karibnya di bonceng seorang cowok membuatnya senang sekaligus sedih. Senang sebab temannya itu tak akan lama lagi akan punya seorang pacar, dan sedih pasti kiara akan sangat jarang jalan bersamanya. Tapi, tak apa yang penting kiara bahagia.
Jalan aspal tanpa hambatan lubang, motor mali melesat dengan nyaman. Kiara sangat takut, sebab ini pertama kalinya dia dibonceng naik motor.
“kenapa?” tanya mali yang teredam helm.
“hah, apa kak?” kiara mengeraskan suaranya.
“kita makan dulu ya” tawar mali tanpa meneruskan pertanyaan sebelumnya.
“ah, iya!!!”
Iya in aja lah. Batin kiara.Suara mali tidak terdengar jelas olehnya, kupingnya tak dapat menangkap resonansi suaranya terhalang oleh angin dan juga helm yang kedap suara.
Mali melajukan motornya berbalik arah, tidak ke rumah kiara namun ia ingin mengajak sang gadis ke tempat tujuannya.
¤¤¤¤¤
“pak!” tanya agista.
“orang kemarin gimana sudah keluar dari rumah sakit?” sambungnya.
“iya non, kemarin kata ayah non anak itu sudah dibawa pulang sama keluarganya” jelas pak mul.
“oh, syukurlah pak kalau gitu”
Agista bersyukur pemuda itu tidak dalam kondisi yang lebih buruk lagi, ya walau ada rasa kurang yakin dalam hatinya jika tidak melihat dengan mata sendiri pemuda itu di pulangkan. Tetapi dia percaya saja apa yang di katakan oleh pak mul.
“oh, ya non!” tanya pak mul kemudian.
“iya, pak”
“itu, cowok yang bonceng in non kiara siapa ya?” tanyanya.
Pasti pak mul curiga dengan mali, macam bapaknya saja dia. Tapi, wajar juga sih. Nanti jika ditanya ayah kiara dia akan tahu apa yang harus dikatakan nantinya.
“itu teman baru pak, kakak kelas. Dia baik kok pak”
Pak mul manggut manggut.
“terus mau kemana dia ngajak non kiara?”
“sudah pak, enggak usah kepo urusan anak muda” jeleous agista.
Lagian pak muliadi, seperti wartawan. Banyak tanya. Kemudian pak mul tak lagi banyak bicara, agista sibuk dengan ponselnya dan pak mul fokus dengan jalanan jangan sampai kejadian kemarin terjadi lagi. Dalam perjalanan yang tak begitu memakan waktu hanya berjarak sepelemparan batu oleh hulk tentunya.
Shitt
Ban mobil berdecit, mereka sudah tiba di tempat tujuan rumah agista maharani. Segera agista menuruni mobil mewah itu dan mengucap terima kasih lalu segera masuk ke dalam rumahnya setelah pak mul pergi dengan van hitam itu.
“assalamualaikum”
Setiap masuk ke dalam rumah wajib mengucap salam. Jadi sudah menjadi kebiasan setiap kali masuk ke rumah.Segera agista memasuki kamar ternyaman miliknya, episode terakhir dong harus cepat. Setelah selesai melepas semua barang pada badannya dan berganti pakaian ia segera rebahan di atas kasur dan membuka aplikasi streaming.
Namun, sebelum ia menekan drama favoritnya itu banyak notifikasi dan panggilan tak terjawab dari sang sahabat.
Agista geleng geleng melihatnya, pasti dia mau cerita bagaimana rasanya di bonceng sama pria populer, menyombong sudah tuh. Batin agista.Jadi ia tidak menghiraukan semua itu, yang jelas dia harus nonton episode terakhir ini pasti plot twist nih.
¤¤¤¤¤
21 july 2021
.
.
Semoga suka
Jangan lupa vote ya
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA!!! Agista maharani dan kiara satin, baru menginjak remaja. Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, sekarang mereka melanjutkan ke menengah atas. Di sekolah barunya banyak hal baru, teman baru dan hidup yang baru dan berb...