Keesokan paginya mereka melakukan aktivitas seperti biasanya. Jason pergi ke kampus, dia ada jadwal kuliah pagi. Aku pergi ke rumah sakit, aku juga ada jam praktek pagi ini.
Nanti sore, kami berencana untuk pergi ke dokter kandungan. Waktu kita longgar ketika sore. Kami sangat antusias untuk pergi ke sana.
Saat sampai di sana. Tidak begitu banyak orang yang mengantri. Kami masuk ke ruangan dengan cepat. Sepertinya kami pasangan termuda dari semua pasangan disana.
Saat kami memasuki ruangan, dokter menyambut dengan ramah. Namun, raut wajah Jason berubah seketika menjadi datar. Kenapa? Karena dokter kandungan nya laki-laki. Dia sempat menarik ku keluar, tapi aku kembali meyakinkan nya bahwa dokter ini profesional dan dia dokter kandungan terbaik di kota ini.
Akhirnya dia menurut, walau wajahnya tidak bisa berbohong kalau dia sedang cemburu. Udah mau punya bayi juga masih cemburuan.
Kemudian aku di periksa dokter menggunakan alat USG. Dan dokter bilang kalau aku emang positif hamil dan bayi yang ada di rahim aku sehat. Seketika wajah Jason berubah kembali menjadi ceria.
Setelah itu kami pulang dengan membawa kabar bahagia. Kami memberitahukan kepada keluarga kami yang ada di Indonesia. Mereka sangat gembira. Ini sungguh kabar yang dinanti-nanti.
***
Di pertengahan tahun kami pulang ke Indonesia. Usia kandungan ku saat itu sudah 6 bulan. Kemudian aku tetap stay di Indo sampai proses persalinan. Sedangkan Jason kembali ke London sendirian. Dia harus melanjutkan study nya, dan ada bisnis yang harus dikembangkan di sana.
3 bulan kemudian, saat yang paling menegangkan dalam hidup ku. Kini aku akan merasakan perjuangan mama ku ketika melahirkan ku dulu. Perjuangan antara hidup dan mati. Sangat menegangkan, namun aku tidak sendiri. Aku memiliki Jason, suami ku tersayang. Dia pulang untuk menyaksikan buah hati nya lahir ke dunia. Dia selalu ada disampingku, setidaknya jika saat itu nyawa ku tidak tertolong.. aku akan pergi dengan bahagia. Aku tidak pernah menyesal jika seandainya aku pergi karena demi melahirkan keturunan dari Jason, yaitu buah hati kami.
Namun... aku terlalu berfikir panjang, itu semua tidak terjadi. Proses persalinan ku berjalan lancar. Aku melahirkan bayi kembar yang sangat lucu dengan sehat. Aku sangat lega karena tidak seperti apa yang ku bayangkan.
Bayi kembar kami berjeniskelamin laki-laki dan perempuan. Itu mungkin sebuah karunia yang amat besar karena telah dipercayai oleh Tuhan untuk menjaga 2 bayi imut itu. Kami memberi mereka nama Attala Stevan Wigantara dan Aletta Stanve Wigantara indah bukan?
Attala Stevan Wigantara -> Attala
Aletta Stenve Wigantara -> AlettaKami memikirkan nama ini sangat lama. Hingga akhirnya nama ini sekarang sudah resmi menjadi milik buah hati kami.
Kehidupan terus berjalan dengan indah dan lancar. Setelah proses persalinanku selesai beberapa minggu kemudian Jason kembali ke London sendirian. Yahh tentu saja dia kembali ke London sendiri, mama ku dan mama Jason tidak mengizinkan ku kembali ke London. Sudah jelas sekali alasannya adalah takut kerepotan, karena aku disana juga kerja dan di sisi lain aku harus mengurus 2 bayi sekaligus, tentu saja aku kerepotan.
Aku baru kembali ke London ketika Attala dan Aletta berumur 2 tahun, dan tentu saja aku membawa baby siter juga.
Yahhh itulah kehidupan ku sekarang, aku sangat bahagia dengan hidup ku saat ini. Mungkin jika boleh, aku ingin tetap berada di posisi ini untuk selama-lamanya. Namun tetap ingatlah bahwa hidup tidak selalu di atas, mungkin untuk saat ini kami sedang di atas, tpi entah di masa yang akan datang.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky
RomanceMenceritakan tentang sebuah kisah cinta yang bermula dari perjodohan dan di lakukan dengan keterpaksaan atas keinginan orang tua