Bab IV

81 8 0
                                    

Tanpa sepengetahuan Canissa, ternyata orang tua Canissa merencanakan perjodohan untuk Canissa. Setiap keturunan keluarga darah biru wajib menjodohkan anak nya dengan keturunan keluarga darah biru juga dan mereka menjodohkannya wajib ketika anak tersebut berumur 17-20 th dan setelah 3 hari setelah hari perjodohan tersebut mereka wajib menikah secara sah. Untuk masalah cinta mencintai itu hanya masalah waktu, mereka percaya cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu.

Canissa yang tidak tahu apa-apa duduk dengan anggun sambil menunggu rekan makan malam keluarga nya datang. Penampilannya kini berbeda 180° dengan penampilannya saat di sekolah, jika biasanya dia selalu mengkuncir 2 rambutnya, namun sekarang dia menggerai rambut nya dengan indah, dia juga memakai setelan dress tunic tanpa lengan berwarna biru navy dan kacamata bulat yang slalu ia pakai sekarang tidak lagi ia kenakan. Tidak ada gelagat yang mencurigakan tentang sifat orang tua nya, mereka bertingkah biasa seolah-olah tidak akan terjadi apa-apa.

Dan sampailah rekan makan keluarga mereka, Canissa sedikit kaget karena anak dari rekan bisnis papa nya adalah kakak kelas nya di sekolah. Siapa yang tidak kenal dengan nya, Jason William Wigantara, seorang anak laki-laki yang amat famous di sekolahnya, dia juga memiliki nama julukan yaitu pangeran sekolah. Dia juga anggota keluarga darah biru, semua orang tau akan hal itu, dan itu juga yang membuat namanya semakin besar di sekolah.

"Okeh.. Berhubung semuanya sudah hadir, jadi mari kita mulai acara pertemuan malam ini" ucap papa sedang membuka acara

"Gimana kalau kita langsung to the poin saja supaya tidak memakan waktu lama, karena saya sangat menantikan acara ini" sahut mama nya Jason.

"Iyah sama jeng saya juga ga sabar" mama menyahuti kata-kata mama nya Jason.

Disini Canissa mulai sedikit curiga dengan kata-kata mereka, dia menatap Jason yang masih asik bermain dengan HP nya dari tadi, bahkan dia tidak melirik ke arah Canissa sama sekali, entah apa yang dia lihat di layar HP nya.

"Okeh tidak berlama-lama, tujuan kami mengundang keluarga Fordsky malam ini adalah untuk menjodohkan putra kami Jason dengan putri bapak Canissa" ucap papa Jason dengan lantang.

"Apa...?" Jason dan Canissa menjawab dengan kompak.

"Kenapa mendadak dan tiba-tiba, kenapa ga bilang kalo malam ini aku mau dijodohin, kalau bilang kan aku bisa siap-siap mental dan fisik dulu, terus calon aku mana, aku juga belum pernah ketemu sama dia?" ucapnya panjang kali lebar kali tinggi.

"Yah kan emang begitu peraturan perjodohan keturunan keluarga darah biru, harus spontan dan rahasia, dan tidak ada kata penolakan dalam perjodohan ini" jawab mama Jason.

"Iku loh calon mu ndek ngarep mu, ayu toh?" (itu loh calon mu di depan mu, cantik kan?) lanjut papa jason sambil menunjuk ke arah Canissa.

'Kek pernah liat anak ini, tpi di mana?' ucapnya dalam hati sambil mengingat dan menebak-nebak.

'Oh.. Iyah gua inget sekarang, dia cewek cupu yang di bully sama trio micin tadi kan, gila.. cantik juga kalo rambut nya di gerai' menatap Canissa sambil tersenyum tipis.

"Kamu bukan orang yah?" tanya Jason kepada Canissa.

"Ha? Maksudnya?" jawab Canisa yang bingung dengan kata-kata Jason.

"Enggak, soalnya kamu cantik banget kayak bidadari" jawabnya sambil tersenyum malu.

Kini Canissa sedang salting karena kata-kata Jason, namun dia mencoba untuk stay cool di depan yang lain, namun tetap saja Jason bisa membaca gerak-gerik Canissa yang sedang salting itu.

"Jangan salting gitu kenapa, makin imut kalo kamu salting gitu, rasanya pengen tak cubit" ucap Jason dengan nada gemas.

"Jadi gimana, kalian setuju dengan perjodohan ini kan?" tanya papa Jason.

"Kalo aku sih oke, kamu?" sambil menunjuk ke arah ku.

"Mm.. Aq ikut sama papa mama ajah, apapun yang kalian pilih, itu pasti yang terbaik buat aku" Canissa mengucap dengan lantang.

"Okeh jadi semua sudah setuju dengan perjodohan malam ini, jadi 3 hari lagi kalian akan menikah secara sah" ucap papa.

"Loh kok mendadak banget, gabisa diundur lagi apa? Kita 3 hari mana sempet buat nyiapin semuanya, belom urusan dress, gedung, katringan, dan juga dekor, kita juga masih sekolah jadi agak susah atur waktunya"

"Tenang semuanya sudah kita atur, kalian tinggal fitting baju dan nyiapin mental kalian untuk menghadap ke pelaminan" ujar papa Jason.

"Oke kalau semuanya sudah clear, mari kita santap makan malam kita" ucap mama yang sedang mengakhiri pembahasan perjodohan dan mempersilahkan untuk menyantap makan malam kita.

"Okeh.. Itadakimas..." suara Canissa yang imut membuat semua orang yang ada di meja itu melihat ke arah Canissa.

"Lucu banget sih" Jason berkata sambil tertawa melihat tingkah Canissa, lalu ia kembali menyantap daging steak nya itu.

Seketika pipi Canissa memerah akibat ulah nya sendiri.

*************************

Sesampainya dirumah, Canissa langsung bergegas masuk kedalam kamarnya.

"Ahh.. Apa-apaan aku tadi, mempermalukan diri sendiri di depan orang banyak" ngomong dengan diri sendiri

"Huft.."

"Perjodohan yang tidak terduga"

Drrrt.. Drrrt..
HP Canissa bergetar, rupanya ada seseorang yang menelfon Canissa, namun tidak ada nama di atas nomer tersebut.

"Ini nomer siapa? Tidak ada namanya, aku angkat aja lah siapa tau penting" ucapnya Canissa.

"Hallo.."

"Hallo? Ini siapa yah"

"Hallo Canissa, ini aku calon suami kamu, hahaha"

"Howalah kamu toh? Eh kok tau nama aku?"

"Yah kan tadi papa aq sebut nama kamu, lagian kita juga satu sekolah kan?"

"E-eh iyah"

"Jujur penampilan kamu tadi beda banget sama kamu di sekolah, aku sampek pangling liatnya saking cantiknya"

"Hmm gombal mode on"

"Ihh egak beneran, aku serius ga gombal"

"Udah lah kalo kamu gombal juga percuma ga akan mempan, karena aku tuh anti sama gombalan-gombalan buaya darat, hahaha"

"Ngeledek nih ceritanya? Tenang gua udah tobat sejak 1 bulan yang lalu"

"Kenapa tobat? Pasti habis di sakitin yah? Itu namanya kualat sama perbuatan sendiri, hahaha.."

"Ihh sotoy lu.. Ya udah dah malem bobok sana, besok kita fitting baju kan habis sekolah?"

"Iyah iyah, ini aq mau bersih-bersih habis itu bobok"

"Yang bersih kalo bersih-bersih ntar aq nanti ga berewokan, hahaha..."

"Galucu.."

"Ya udah good night calon istri, sweet dream.. jangan lupa mimpiin aku yah, hahaha"

"Idih amit-amit, hahaha..."

"Kok gitu sih, jahat banget wah, gini-gini aku tuh calon suami kamu..."

"Iyah maap, bercanda..."

"Dah gapapa santuy, tadi katanya mau bersih-bersih? Yaudah tutup tefonnya gih"

"Gamau kamu ajah"

"Yaudah barengan ajah"

"Okeh"

"1.. 2.. 3.."

'Panggilan berakhir'

Blue SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang