Keesokannya Can membawa mobil sendiri ketika berangkat sekolah. Akhirnya setelah bertahun-tahun ga di pakai akhirnya mobil Can terpakai juga. Namun Jason tetap mengikutinya dari belakang karena dia khawatir dengan Can meskipun di mobilnya ada GPS nya, tetep aja dia takut Can nyasar.
Can menjemput kedua temannya dan berangkat bersama-sama. Ketika sampai di parkiran sekolah mereka langsung menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang ada di sana. Mereka terlalu cantik dan anggun bahkan trio micin yang ingin masuk ke dalam sekolah juga ikut terpaku melihat mereka. Kemudian disusul mobil Jason di belakang nya.
Pesona mereka semakin terpancar saat mereka melewati lorong-lorong sekolah yang panjang. Semua siswa terpaku melihat gaya mereka yang berubah 180° namun ketika masuk ke dalam kelas mereka langsung di sambut dengan trio micin. Sebenarnya mereka ingin membully mereka, namun di sana ada ko Jason yang mengawasi mereka. Ketika ada ko Jason mereka tidak berani melakukan aksinya karena Ko Jason tidak suka dengan aksi mereka yang kekanak-kanakan, mereka tetap menjaga image mereka di depan ko Jason.
Ketika istirahat trio micin itu ingin melancarkan aksinya, namun lagi-lagi gagal karena ko Jason menjemput Can di depan kelas. Begitupun saat pulang sekolah, mereka sama sekali tidak diperbolehkan menyentuh Can sedetik pun.
Setelah sekolah mereka pergi menongkrong di cafe bersama gengnya Jason dan Bryan, mereka sangat ramah, tidak seperti kelihatannya. Sejak hari itu Can dan teman-temannya tidak lagi di pandang sebelah mata karena Can sudah memberitahukan kepada mereka bahwa dia keturunan darah biru, dan walaupun teman Can hanyalah siswa dari kalangan beasiswa mereka tetap menghargai. Kini keadaan berubah 180° tidak ada lagi yang berani membully mereka saat di sekolah, karena geng Jason akan selalu melindungi mereka. Mereka menjadi wanita satu-satunya yang bisa masuk geng nya Jason, karena kebanyakan gengnya beranggotakan laki-laki. Mereka menjadi pemecah rekor di sekolah. Terutama Can, menurut sudut pandang mereka Can berhasil melelehkan hati Jason yang sangat dingin dan beku, karena sering terlihat mereka selalu bersama-sama setiap saat. Padahal yang terjadi sebenarnya tidak begitu, mereka menjadi dekat karena mereka dijodohkan.
Hari itu hari yang indah hingga sampai di depan rumah ada seikat bunga mawar di depan pintu rumah. Tertulis bunga tersebut kiriman dari ko Evans di Bali. Seketika muka Jason yang semulanya tersenyum menjadi datar tanpa ekspresi. Di dalam pikirannya 'untuk apa dia mengirim bunga mawar kemari? Ko evans kan tau kalo Can istrinya, kenapa dia berani ngirim bunga ke istrinya!' seketika Jason langsung masuk dan pergi ke kamar tanpa sepatah kata yang terucap. Kemudian Can mengikuti nya ke kamar. Terlihat Jason sedang duduk di sofa depan tv, lalu Can mendekatinya dan duduk disamping nya.
"Kamu marah?" Can bertanya dengan suara pelan.
"Enggak sihh lebih ke kecewa ajah" jawab Jason.
"Umm"
"Aku mau tanya, waktu kamu di rumah sakit sikap ko Evan ke kamu gimana?" Tanya Jason.
"Emm yh gitu, dia sebagai dokter yang baik, dia tiap hari bawain aq breakfast terus ajakin aku jalan-jalan ke taman, terus kata suster waktu aku masih koma ko Evans lah yang nungguin aku 24 jam" jelas Canissa.
Jason pun langsung pergi ke kamar mandi tanpa mengucap sepatah kata pun. Can hanya menatap punggung Jason dan terdiam bingung dengan sikap Jason yang mendadak berubah. Kemudian Can menuju bathup untuk berendam sebentar, sekalian menenangkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky
RomanceMenceritakan tentang sebuah kisah cinta yang bermula dari perjodohan dan di lakukan dengan keterpaksaan atas keinginan orang tua