❗CERITA INI MENGANDUNG KONTEN LGBT❗
❥︎Mpreg [Male Pregnant]
❥︎Homophobic? nagajuseyo!
❥︎Just For Fun.
❥︎Not Real Story!
❥︎Kumpulan One shot bxb NCT & Wayv
❥︎BOYX BOY
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark • Haechan
•••
'15 mei.
Haechan sedang terduduk disebuah taman, menunggu sang kekasih datang. Mark bilang dia akan datang pada pukul 15.00, tapi sekarang sudah jam 19.00 dan Mark belum juga datang.
di telpon pun, ponsel Mark tidak aktif. Haechan tetap menunggu, padahal keadaan taman sudah cukup sepi karena malam sudah tiba.
Haechan melihat ke arah arloji, menghelakan nafasnya dan melihat batre ponselnya yang sudah low.
tiba-tiba hujan turun dengan begitu deras, Haechan masih diam. melihat ke sekitar, sekiranya Mark datang kesana membawakan payung dan mengatakan maaf.
satu jam berlalu, hujan tetap deras dan Haechan tersenyum seperti orang bodoh.
tiba tiba Haechan merasa tak ada air hujan yang menyentuhnya, mendongakkan kepala dan melihat seseorang membawakan payung.
"kak Chanyeol?"
"karena Mark lagi?" Haechan hanya tersenyum kaku.
"ayo pulang, kakak anter." Haechan menunduk.
"nanti kalo kak Mark dateng.. gimana?" dengan nada lirihnya, Chanyeol yang mendengar itu langsung menghelakan nafas.
"dia gak akan dateng sekalipun kamu mati kedinginan karena nunggu dia." Chanyeol melempar payungnya, lalu menggendong Haechan.
"kak!" Chanyeol memilih diam dan berjalan menuju ke mobilnya.
"bandel banget kamu tuh." Chanyeol menaruh Haechan di kursi samping kemudi, dan setelahnya menyusul masuk ke kursi kemudi.
"kakak lagi apa di taman?" tanya Haechan.
"kaya biasa, healing. malah liat kamu yang kehujanan karena nunggu dia." Haechan terkekeh.
setelah beberapa saat diperjalanan, sampailah di kediaman keluarga Haechan.
"kakak ayo mampir dulu, kakak juga kehujanan gara gara aku." Chanyeol mengangguk dan mengikuti Haechan memasuki rumahnya.
"ASTAGA HAECHAN!" Ten langsung menghampiri putra bungsunya yang sudah basah kuyup.
"kamu kenapa bisa kaya gini?" tanya Ten.
"anu, lagi pengen ujan ujanan aja maee." Ten hanya menggelengkan kepala dan menyuruh Haechan ke kamarnya untuk membersihkan diri.
