mission [jaemren]✓

4.9K 400 29
                                    

Na Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Na Jaemin

Huang Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Renjun

🐾

Renjun memasuki sebuah rumah megah khas Italia, berjalan dengan begitu santai diatas marmer yang mewah. lalu mengetuk pintu kayu yang begitu besar, oh ayolah pasti bukan kayu murah yang digunakan untuk pintu itu.

setelah mengetuk pintu beberapa kali, Renjun pun memasuki ruangan itu. memperlihatkan seorang pria yang sedang meminum kopi pahit di cangkirnya.

pria itu menatap Renjun dengan datar, sesekali menyeruput kopi pahitnya.

"kau telah menuntaskan tugas tugasmu, Huang Renjun?" tanya ia, dengan nada yang datar.

"semuanya sudah tuntas tuan, anda membutuhkan yang lain?" ujar Renjun, yang telah duduk di salah satu sofa di ruangan itu.

"aku hanya menginginkan kau berada di kamarku malam ini, Renjun."

"sesuai permintaanmu, Tuan Na."

helaan nafas terdengar, Na Jaemin melihat ke arah Renjun setelah menyimpan cangkirnya yang telah habis.

"apakah ada yang luka?" tanya Jaemin dengan begitu lembut pada kekasihnya.

"aku tidak apa apa Jaemin." jawab Renjun dengan santai, melepaskan rompi berat yang sendari tadi ia gunakan.

"benarkah? apa pundakmu sakit?" Renjun menghelakan nafasnya.

"ayolah Na Jaemin, aku sudah terbiasa dengan semua ini. jangan berlebihan." ujar Renjun dan menatap malas sang kekasih.

Jaemin duduk disamping Renjun, lalu mengangkat tubuh kecil submisif nya. guna, membawa ke pangkuannya.

Renjun duduk dipangkuan Jaemin, menatap lekat sang dominan.

"kenapa menatapku seperti itu, huh?" tanya Jaemin, lalu memeluk pinggang ramping Renjun.

Renjun menggelengkan kepala, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jaemin.

"bahu ini selalu nyaman dari awal pertemuan kita, 5 tahun lalu." Jaemin terkekeh, mengusap pelan punggung sang kekasih.

"aku mencintaimu, Huang Renjun." ujar Jaemin, lalu mengecup pipi Renjun.

"aku tau, kau selalu mengucapkannya."

"huh? kau tak membalas 'aku juga mencintaimu Na Jaemin' ?"

"tanpa aku mengatakannya pun, kau tau bahwa aku sangat mencintaimu Tuan Na." Jaemin kembali terkekeh.

"gemas sekali kekasihku ini."

Renjun menyamankan dirinya di pelukan Jaemin, sesekali menatap Jaemin lalu mengecupi leher sang dominan.

Jaemin menikmati ketika lehernya diciumi oleh submisif nya, sesekali mengusap lembut kekasihnya.

beberapa tanda keunguan dibuat oleh Renjun di leher itu, menggesekkan pantat sintal itu di selangkangan Jaemin.

"babe.." ujar Jaemin saat merasakan dibawahnya mulai tegang.

sial, Renjun sangat handal untuk menaikkan hormonnya.

Renjun melepaskan dua kancing atas kemejanya, menatap Jaemin dengan tatapan sayu.

Jaemin melihat tatapan sayu itu, nafasnya mulai memburu.

Renjun menyentuh sensual dada bidangnya, melepaskan satu persatu kancing kemeja Jaemin.

"i want you.. daddy"

END

DADAH BESTIE

One and Only. S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang