halooo.
ayok kita pasang target lagi!!!
350 votes dan 700 komentar untuk chapter selanjutnya. siap?
happy reading!!!!
***
Bunyi pintu yang dibuka secara tiba oleh seseorang membuat Jasmine sontak mendorong tubuh Sabda yang sedang memeluknya untuk menjauh.
"I—IGE MWOYA?!"
Di ambang pintu, Lucas sedang berdiri dengan mata melotot dan bibir terbuka, terkejut bukan main dengan apa yang baru saja ia saksikan. Jasmine menelan ludah, sementara Sabda langsung memejamkan mata, bisa merasakan masalah besar akan datang setelah ini.
"Mbak just Jasmine dan Mas Sabda..." Dengan dramatisnya, Lucas termundur satu langkah sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan, bikin dirinya terlihat seperti seorang istri sah yang baru saja memergoki suaminya berselingkuh.
Sabda mengusap wajahnya sebelum memberikan gestur pada Lucas untuk masuk ke dalam, sebelum kemudian memindahkan perhatiannya pada Jasmine. "I'll handle him. Balik duluan aja."
Jasmine menggigit bibir bawahnya dengan khawatir. Masalahnya, yang baru saja memergoki mereka ini bukan makhluk biasa. Apalagi Lucas ini adalah salah satu pegawai yang paling akrab dengan Cakra. "Beneran?"
"Hm." Sabda mengangguk meyakinkan sebelum kemudian menunduk dan mencondongkan wajahnya hingga berada tepat di sisi wajah Jasmine, lalu berbisik, "Don't bite your lips like that, Jasmine. We're still in workplace. Do that in my apartment later."
Mendengarnya membuat Jasmine langsung membelalakan mata dan memukul pundak Sabda kesal meski wajahnya telah memanas.
Selepas kepergian Jasmine, Sabda menyandarkan tubuh di tepi mejanya, menatap Lucas yang sudah duduk di sofa sambil meringis dengan tangan terpangku di atas paha.
"Ehehehehehe..." Dan dengan randomnya, Lucas tiba-tiba cengengesan.
Sabda berdecak. "Kenapa lo nggak ngetok dulu?"
"Begini Pak Bos ceritanya. Tadi kan Lucas yang nyuruh Mbak just Jasmine untuk nganterin pesanan ke sini sesuai request Pak Bos. Eh terus ternyata Mbak just Jasmine kelupaan absen. Lucas tunggu-tungguin tapi mbak just Jasmine nggak balik-balik juga. Terus Lucas inget, Mas Cakra kan lagi keluar tadi. Apa jangan-jangan Mbak just Jasmine kenapa-kenapa? Soalnya kan baru keluar dari rumah sakit juga. Mana setau Lucas kan Mbak just Jasmine nggak akur tuh sama Mas Sabda, jadi siapa tau Mas Sabda bakal biarin aja kalau sampai terjadi apa-apa—"
"Kata siapa gue nggak akur sama Jasmine?"
"Ini kan menurut pengamatan Lucas, Mas Sabda. Orang Mbak just Jasmine sama Mas Sabda aja berantem terus. Mana Lucas tau ternyata sudah ada lope-lope cikidaw aw aw di antara—"
Sabda berdecak. Kepalanya mulai terasa panas padahal belum sampai 5 menit ia berbincang dengan Lucas. "Nggak usah ngaco. Lanjut."
"Mianhae, Pak Bos. Jadi karena tadi Lucas khawatir Mbak just Jasmine kenapa-kenapa, Lucas berinisiatif untuk dateng ke sini. Pas Lucas dateng, Lucas makin khawatir karena nggak ada ribut-ribut kayak biasanya kalau Mbak just Jasmine sama Mas Sabda lagi berdua aja. Akhirnya Lucas langsung masuk, deh. Di situ lah Lucas akhirnya melihat Mbak just Jasmine dan Mas Sabda sedang... Ehehehehehehe..."
Sabda sekali lagi mengusap wajahnya, memutar otak bagaimana harus mengurusi manusia di hadapannya ini.
"Cie-cie, Pak Bos..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rule #1: Don't Date Your Friend's Sister!
RomanceSabda, Raka, Cakra, dan Bara punya semacam rules tak tertulis di dalam pertemanan mereka yang dibuat akibat satu masalah yang pernah terjadi dulu: Jangan pacaran dengan saudara satu sama lain. Sejauh ini sih, peraturan tersebut bukanlah sesuatu yang...