Sebut saja aku cogil, cowok gila, ya gila dalam mencintaimu
-Langit Dirgantara-Song : AA. Raka Sidan~Ngembak Geni
---o0o---
Suasana pesta api unggun berlangsung sangat meriah, para peserta menyanyi dengan riang, diikuti oleh panitia yang tak mau kalah juga. Langit, pria tersebut daritadi menggenggam tangan pacarnya itu. Pelangi sesekali bersenandung pelan mengikuti lagu yang diputar tersebut.
"Muanan adine mesunar, satmaka sunarin bulan" Pelangi bernyanyi pelan.
(Wajah kamu yang bersinar, seperti sinari bulan)
Langit tersenyum sambil memandang Pelangi. "Nyihnayang jegeg Adi sekadi bulan"
(Bagaikan cantikmu itu seperti bulan)
Pria itu melanjutkan lagu yang dinyanyikan pelan oleh Pelangi. Seketika gadis itu menoleh dan pandangan mereka bertemu. Tak henti-hentinya Langit memuji kecantikan gadis tersebut.
"Kamu cantik banget malam ini" puji Langit tulus.
Wajah Pelangi merona akibat pujian dari Langit. "Muka gembel gini dibilang cantik"
"Cantik gini dibilang gembel, kayak bulan" saut pria itu.
"Jadi aku kayak batu kerikil dong?!" Pelangi berusaha menyanggah.
"Gak gitu sayangggg" Langit auto panik.
"Auu males!"
"Astaga salah lagi aku sayang"
"Emang kamu selalu salah!"
"Baik, siap salah!"
Langit menolehkan dagu gadis tersebut pelan, Pelangi bisa melihat dari dekat wajah tampan pria itu. "Kamu cantik ok? You are so pretty, i love u 3000"
Pelangi terpana dengan kalimat terakhir tersebut, dia menarik sudut bibirnya.
"Dasar gombal!" Pelangi langsung memalingkan wajahnya akibat salting.
"Cie salting" goda Langit cengengesan.
"Bodo!"
"Sebut saja aku cogil, cowok gila, ya gila dalam mencintaimu" ujar Langit lagi.
"Dasar buaya!" saut gadis itu diselingi tawa kecil.
Merekapun tertawa bersama dibawah sinar rembulan yang menyinari suasana tersebut. Para Panitia sengaja membiarkan semua peserta untuk tertawa gembira, dikarenakan nanti tengah malam bakal ada pos penjelajahan, puncak sebenarnya baru dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ily3000 [COMPLETED🦋]
Novela Juvenil"𝙶𝚞𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚞𝚙𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚗𝚌𝚒,𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚞𝚛𝚞𝚑 𝚐𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚝𝚊𝚙?" -𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖- *** "𝚃𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝙿𝚎𝚕𝚊𝚗𝚐�...