02 | SURAT KAGUM

553 37 2
                                    

Boleh saja kau menganggap isi surat ini bercanda ,tapi tidak denganku justru berisi tentang seberapa besar aku mengagumi dirimu dalam diam”
-Pelangi Elizaivy Putri-

Chapter 02 | Surat Kagum

Chapter 02 | Surat Kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

“Hai Adik-adik sebelum pulang,ini ada satu tantangan buat kalian.Yaitu membuat Surat kagum untuk para Kakak-kakak Osis yang paling adik-adik kagumi atau digemari,harus membuat dan dikumpulkan besok jika tidak harus maju kedepan mengungkapkan kegaguman secara terang-terangan besok perlu diingat bagi yg cewek harus tentang cowok,sedangkan yg cowok tentang cewek! Jadi adik-adik bisa pulang sekarang,” pintah Dimas kepada seluruh siswa kelas X.

“SIAP KAKAK!!!” saut semua siswa serempak.

“Baik,SIAP GERAKKK! BALIK KANAN BUBAR JALAN!!”

Semua siswa bubar termasuk Pelangi,Raina,dan Windy.Di jalan 3 sahabat itu sedang memikirkan siapa kakak Osis yang akan pantas untuk diberikan surat.

“Pokoknya aku akan memberikan surat kagum aku ke kakak Dimas because lucu hehehe,” ujar Windy dengan kepedean tingkat dewanya mengibas ngibaskan 9 kepangan rambutnya.


“Widihhh iyasih Kak Dimas itu friendly dan ramah banget orangnya,” saut Raina.

“Tapi kalau misalnya ada yang pacaran sama Kak Dimas,siap-siap saja makan hati terus,habis friendly akut.” lanjut Raina membuat Windy mengerucutkan bibir mungilnya.

Pelangi terkekeh lalu bertanya kepada Raina yg kini sedang mengetik sesuatu di google.“Eh Rain lo mau diberikan kepada siapa surat kagumnya?” tanya gadis itu seketika Raina menoleh ke arah Pelangi.

“Iya ada kakak Osis bernama Kak Wahyudi dia itu baik banget,dia nolongin gua tadi di depan toilet.” jawab Raina santai.

“Kak Wahyudi yang mana nih?” tanya Windy yang tiba-tiba menyela pembicaraan.

“Ckk lain kali kalau orang-orang ngejelasin makanya dengerin,” decak Raina kesal dengan sahabat tomboynya itu.

”Yahhh mana saya tau saya kan ikan,” cengir Windy tak berdosa membuat Raina ingin melempari sesuatu namun ditahan Pelangi.

“Udah-udah jangan bertengkar malu sama umur,” kekeh Pelangi sembari melerai kedua sahabatnya.

“Untung gua masih ada hati nurani,jadi Kak Wahyudi itu yang sering berpatroli di barisan belakang yang kulitnya hitam-hitam manis dan rambutnya lurus,” Raina mendeskripsikan agar Windy mau konek.

Ily3000 [COMPLETED🦋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang