27 | HUJAN

187 10 0
                                    

Air menetes tidak akan habisnya,begitu juga ketika rasaku menetes tidak akan berhenti”

Chapter 27 | Hujan

Chapter 27 | Hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

Sesampainya di bawah Pantai Diamond,Langit masih menenangkan gadis tersebut.Kini Pelangi meminum sebotol air mineral,jantungnya masih berdetak tidak karuan.

“Gimana sudah mendingan?” tanya Langit sembari membelai rambut Pelangi.

Pelangi mengangguk dan tersenyum manis,mendadak jantung pria tersebut berdegup kencang.Langit mengalihkan pandangannya karena Pelangi terus menatap dirinya.

“Kak kenapa lihat pasir?” tanya Pelangi.

“Ada Mr.Krab” saut Langit asal berusaha meminimalisir gugupnya.

“Hah? Mana mana mana tuan krabnya?!” tanya Pelangi gawat langsung berdiri mencari keberadaan kepiting tersebut.

Langit menepuk jidatnya.“Niatnya mau bercanda,kenapa malah jadi beneran njir,gini amat Pelangi,nyesel gua bercandain bathin Langit untuk terus bersabar.

Pelangi menggali gali pasir berwarna putih polos itu diselingi membuat gunung.“KAK MANA TUAN KRABNYA!” teriak Pelangi bingung.

“Yang keluar malah kerang kak.”

Langit mulai jengah dan mendekati Pelangi.“Gua kan gak ada nyuruh lo nyari kepiting.” saut Langit.

“Salah sendiri ngapain malah nyari.”

“Ckk gini nih kalau tanos dikasih nyawa.” cibir Pelangi kesal.

Pelangi melanjutkan membuat gundukan pasir,angin berhembus dan suara desiran ombak menambah suasana sejuk pantai tersebut.Langit mengeluarkan ponselnya kemudian memotret gadis tersebut.

Cekrekkkk

“Kak Langit! Kenapa gak bilang kalau gak Langit mau motret!”

“Tuhkan pasti jelek hasilnya!” decak Pelangi berusaha mengambil ponsel Langit untuk menghapus foto tersebut.

“Ralat candid ucap Langit santai sambil menahan wajah Pelangi.

“Isss sini hpnya! Jelek tau kak!”

“Cantik kok”

Ily3000 [COMPLETED🦋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang