"Mampukah yang hancur bisa kembali seperti semula?"
-Pluto Antariksa-Chapter 44 | Pluto Antariksa
---oOo---
"PLUTO?!!"
Keranjang kecil yang dipegang Pelangi terjatuh,gadis itu kemudian duduk lemas.Pelangi merasa syok begitu juga dengan Raina dan Windy,gadis berambut lurus tergerai indah itu menatap makam itu dengan tatapan tidak percaya.
"Pluto?" panggil Pelangi dengan suara lirih.
Callista menarik Pelangi kedalam pelukkannya,dia tau Pelangi pasti sedang sangat terpukul sekarang.
"Kalau mau nangis keluarkan saja Pelangi." bisik Callista di telinga gadis tersebut.
"Kak kak Triton pasti lagi bohongkan?" ujar Windy masih tidak percaya.
Triton menggelengkan kepalanya pelan,Raina dan Windy segera mendekati sahabatnya.Tangis Pelangi seketika pecah tidak bisa dibendung lagi,Callista menaruh jari telunjuknya di bibirnya kode untuk memperingatkan Triton tidak gegabah memberikan amplop itu kepada Pelangi.
"Keluarkan saja semuanya." ujar Callista.
"Kenapa kak Pluto bisa meninggal?" pertanyaan Pelangi membuat semuanya terdiam.
Wajah sebam mulai terbentuk akibat menangis.
"Gua gak bisa cerita,tapi surat ini bercerita untuk lo Pelangi" ucap Triton tak enak sambil menyodorkan amplop putih itu.
Pelangi menerima amplop tersebut,entah ada apa dengan dirinya sekarang.Tangannya begitu gemetar ketika menyentuh amplop itu.Dia menarik nafasnya sembari mengumpulkan keberanian untuk membaca surat tersebut,perlahan Pelangi membuka sedikit demi sedikit perekat amplop.
"Kira-kira isi surat ini apa ya?" bathin Pelangi cemas.
Pelangi memejamkan matanya sejenak,dirasa keberaniannya sudah terkumpul dia pun mulai membaca.
From : Pluto Antariksa
Dear : My Boo(Pelangi Elizaivy Putri)Hai kamu ya kamu yang lagi baca surat ini,kuharap semoga dalam keadaan baik-baik saja.Tapi sebelum itu terima kasih ya udah baca surat kakak,aku tau kamu pasti kecewa dengan kelakuan seorang Pluto ini.Kakak buat surat ini cuma mau memberitau bahwa malaikat akan segera datang untuk Pluto,bingung ya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ily3000 [COMPLETED🦋]
Roman pour Adolescents"𝙶𝚞𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚞𝚙𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚗𝚌𝚒,𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚞𝚛𝚞𝚑 𝚐𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚝𝚊𝚙?" -𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖- *** "𝚃𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝙿𝚎𝚕𝚊𝚗𝚐�...