“Melihat kau bahagia dan tersenyum itu sudah cukup,walaupun sumber bahagianya bukan dariku”
-Pelangi-Chapter 07 | Sesak
---oOo---
Pukul 03.00 Pagi.Pelangi tertidur pulas mengingat beberapa hari ini dia tidak bisa tidur.Seseorang tiba tiba membangunkan gadis tersebut.
“Hay bangunlah,” ujar pria itu,dia pun membuka matanya perlahan.
Pelangi membulatkan matanya tidak percaya dan langsung bangun,ternyata yg membangunkan dirinya adalah Langit.
“Apa gua mimpi ini sekarang? Ini bener kak Langit?”
Langit pun segera melepaskan selendang berwarna fuscina dari pinggang gadis itu.Semua peserta memang dianjurkan untuk memakai selendang dari kemarin sebelum tidur.
“Sekarang tutup matanya,” pintah Langit dengan nada yg sedikit dikecilkan.
Pelangi hanya menurut dan dia berusaha meminimalisir degup jantungnya yg sedari tadi berdetak tidak karuan.
“Pelangi yakin,Pelangi pasti bermimpi sekarang,eh ternyata tidak Pelangi gak percaya bisa sedekat ini dengan kak Langit” bathin Pelangi girang.
Langit membenahi posisi selendang agar mata gadis tersebut bisa tertutup.Pelangi merasakan gelap gulita dan merasakan ada yg menggenggam tangannya,suara nafas yg teratur.
“Tenang ikutin saja arahan dari gua” Langit membisik di telinga Pelangi.Gadis itu serasa melayang terbang tinggi,walaupun hanya sekedar memberi peringatan tapi itu sudah lebih dari cukup.
---oOo---
Dengan hati-hati Pelangi menuruni tangga karena matanya tertutup biarpun Langit sudah mengantar dirinya.Dia berjalan pelan takut menabrak sesuatu dalam kondisi matanya yg telah ditutupi selendang.
“Yaelah mana jalannya njirr,” gumam gadis itu pelan.
Langit mendengar gumaman dari gadis itu hanya menggeleng geleng kepalanya padahal dirinya yg membantu dia berjalan.
“Dasar gadis aneh,tapi kok gemas ya?” bathin Langit bertanya tanya.
Dan sampailah,Pelangi merasakan Langit memegang kedua tangannya tapi tidak langsung di genggam melainkan tangan gadis itu langsung diletakkan di bahu peserta lain.Pelangi mendengus kesal dan terus mengumpat dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ily3000 [COMPLETED🦋]
Teen Fiction"𝙶𝚞𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚞𝚙𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚗𝚌𝚒,𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚞𝚛𝚞𝚑 𝚐𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚝𝚊𝚙?" -𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖- *** "𝚃𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝙿𝚎𝚕𝚊𝚗𝚐�...