08 | SALTING

385 22 8
                                    

Kamu memang bukan siapa-siapanya aku,tapi kamu tetap menjadi moodbosterku
-Author-

Chapter 08 | Salting

Chapter 08 | Salting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

Langit membenahi rambutnya yg agak berantakan dengan kedua tangannya.“Widih dah ganteng gua” gumam pria itu sambil berpose di depan cerminnya.

Selesai memuji diri sendiri langsung mengambil tasnya yg berwarna abu-abu,lalu pergi ke ruang makan untuk sarapan.

“PAGI RAKYAT RAKYAT LANGIT TERCINTA” teriak pria tersebut sehingga menggema ke seluruh penjuru ruangan.

BRAKKKKK

Langit meringis kepalanya tiba tiba di pukul dengan setumpuk buku novel,dia mengusap ngusap kepalanya dan menatap tajam sang kakak yg kini sedang tertawa mengejek.

“Puas dah kakak? Apakah kak Manik tidak kacihan cama adikmu ini,cakit tau adik ngambek nih,” ringis Langit dengan nada yg sengaja dimanja manjain.

“Bodo amat najis jijik tau,eh suara lo dah melebihi emak-emak yg teriak teriak dapat diskon,” ucap Manik sambil menaruh tumpukkan buku novelnya di meja yang tidak jauh dari ruang makan.Langit melipat kedua tangannya di dada dengan memakai wajah merajuk.

“Langit ngambek nih,bujuk kek bukannya diketawain,dasar kakak laknat” ucap Langit tidak melihat Manik.

Sang Pelaku paling senang melihat adik kesayangannya merajuk,karena menurut Manik membuat sang Adik ngambek adalah kebahagiaan seorang kakak.

“Bidi imit gii siki lihit li mirijik siiring Lingit,minding biirin siji ninti iji iling sindiri” ejek Manik sambil tertawa terbahak bahak.

Langit menatap sang Kakak dengan tatapan tajam.Manik dengan wajah tanpa dosanya nyengir nyengir.

“Sidih jingin birtingkir ligi di mikin sikiring mikininnyi,cipik tii lihit kiliin birtingkir,” pintah Rusma,ibunya Langit dan Manik.

Kedua kakak adik itu melongo dengan ucapan ibunya dan tak lama Yudi,ayahnya mereka berdua datang.

“Diim di mikin siripinnyi sikiring!” saut Yudi tegas yang tidak mau ketinggalan.

Langit dan Manik akhirnya terdiam jika ayah mereka sudah angkat bicara.Keluarga tersebut sarapan dengan keheningan kecuali suara sendok,piring,dan gelar berdenting.

“Mimpi apa gua semalam! Kenapa keluarga gua tiba tiba gesrek semua!” bathin Langit terheran heran.

Ily3000 [COMPLETED🦋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang