O19

187 35 3
                                        

Setelah mendapat kabar dari salah satu suster tersebut, Yeri segera membatalkan janji lalu pergi menuju rumah sakit yang di sebut kan sang suster.

Di perjalanan Yeri tak henti - henti nya berdoa akan keselamatan Jaehyun, Tidak jangan. Yeri tidak mau kehilangan orang yang ia cintai lagi.

Air mata terus mengalir di pipinya, Supir taxi yang khawatir menanyakan keadaan Yeri.

"Nona apa kau baik - baik saja?"

Yeri menjawab dengan sesegukan, Memang begitu bukan? kalau kita menangis tertahan pasti akan sesegukan.

"Tidak apa - apa pak, suami saya kecelakaan. Saya takut pak.."

"Jangan menangis nona, Nona berdoa semoga apa yang nona takut kan tidak terjadi"

"Sekarang pun saya masih mendoakan suami saya pak"

"Iya Nona, sudah jangan menangis. Jangan menangisi yang belum terjadi, kalau kejadian bagaimana nona?"

Bukannya tenang Yeri malah semakin menangis mendengar kata - kata dari supir taxi, Memang betul apa yang ia katakan. Hanya saja, Yeri membayangkan yang tidak - tidak makan nya semakin menangis.

Tak lama setelah itu, Yeri sampai di Hospital Care Seoul. Langsung turun dari mobil tidak lupa membayar tentu saja.

"Nona jangan berlari, Hati - hati!"

Yeri menganggukan kepalanya, setelah itu jalan terburu - buru.

Ia mulai memasuki rumah sakit megah ini dengan perasaan sedih luar biasa.

Yeri menghampiri meja resepsionis ingin menanyakan dimana letak kamar suami nya.

"Permisi, Saya istri Jung Jaehyun. Dimana kamar pasien tersebut?"

"Baik bu, sebentar ya kami cek dulu"

Yeri menganggukan kepalanya.

"Suami Ibu masih ada di ruangan ICU, Sebelum di pindah kan ke ruang rawat tolong isi formulir terlebih dahulu"

Yeri mengiyakan setelah itu ia mengisi dan menandatangani surat tersebut.

--------------------

Sekarang Jaehyun sudah di pindah kan ke ruang rawat, Yeri menemani sambil memegangi tangan Jaehyun yang dingin.

Pintu terbuka, Terlihat seorang Dokter memeriksa keadaan Jaehyun. Selesai dengan kegiatanya.

Sang Dokter meminta Yeri untuk ikut dengan nya, Yeri mengikuti sang Dokter dari belakang. Sampai, Dokter tersebut mempersilahkan Yeri untuk duduk.

"Jadi begini Bu, Dengan berat hati saya menyampaikan ini. . . Suami ibu terkena benturan keras di kepala nya kemungkinan nya nanti setelah siuman mungkin dia akan lupa ingatan"

Yeri menutup mulut nya, Air mata yang sudah ia bendung menetes kembali membasahi pipi Yeri.

Ia tidak bisa membayang kan, Bagaimana Jaehyun akan lupa pada dirinya.

Dokter tersebut memberikan tisu untuk Yeri, dan Yeri menerima nya.

"Saran saya bantulah dia dalam mengingat. Memori yang kalian berdua sudah lakukan, atau bisa juga lewat media dari foto, video, atau barang. Jadi ibu Yerim tolong jangan di paksakan suaminya untuk mengingat ya? pelan - pelan saja"

Kata Dokter tersebut, Mengakhiri percakapan. Karna setelah itu Yeri mengucapkan terimakasih, lalu berlalu pergi dari ruangan Dokter yang bernama Hwang Do Hyun.

Dear J, I'm so sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang