O22

139 20 0
                                    

Jaehyun sampai di gedung terbengkalai, Ya darah tersebut menuju Kesini. Selama perjalanan nya menuju kesini, Jaehyun selalu berdoa akan keselamatan istri dan anaknya.

Walaupun di sini tidak ada pencahayaan bangunan gedung ini masih terlihat, mungkin karna bantuan dari bulan di atas sana.

Jaehyun memanggil - manggil nama Yeri. Samar - samar ia mendengar suara seseorang yang tertahan. Jaehyun mengikuti dari arah mana suara tersebut berasal.

Dan apa yang ia takut kan benar saja terjadi, Yeri sedang duduk di sebuah kursi dengan tangan terikat lalu mulut yang sedang di lakban.

Jaehyun mengangkat tangan nya, Karna di belakang Yeri terlihat mengancam menodongkan pistol ke kepala Yeri.

Yeri terlihat menangis, Jaehyun meletakan jari telunjuknya di depan bibirnya mengisyaratkan Yeri untuk tenang.

Yeri mengikuti.

Pria tersebut tertawa melihat Jaehyun bertekuk lutut dengan kedua tangan yang terangkat di udara.

"Tunggu lah, kau bukan bagian ku"

"Apa maksud mu?"

Tanya Jaehyun yang terlihat tenang meskipun hatinya tidak tenang melihat istrinya disana.

"Sudah lah tidak perlu banyak bicara, Bagian ku adalah wanita ini"

"Jangan libatkan dia, Cukup aku saja"

Yeri terlihat menggeleng, Dan berusaha berbicara meskipun yang terdengar hanya omongan yang tidak jelas.

"Apa kau ingin berbicara? ah ya kau perlu menyampaikan pesan - pesan terakhir untuk suami mu bukan?"

Tanya sang pria tersebut, dengan di akhiri tawa. Di buka kan lah lakban yang menutupi mulut Yeri dengan kasar.

Jaehyun yang melihat semua itu mengepalkan tangannya, Marah. Bahkan sekalipun ia tidak pernah berbuat kasar pada Yeri. Siapa dia berani berbuat seperti itu ke Yeri nya.

Yeri meneteskan air mata nya.

"Jaehyun kenapa kamu kesini?"

Bukan nya menjawab, Jaehyun malah tersenyum.

"Aku takut terjadi apa - apa padamu dan bayi kita"

Tiba - tiba di belakang Jaehyun ada suara tepukan tangan, tentu Yeri kenal dengan siapa sosok di belakang Jaehyun tersebut.

"WHOAAA!"

Sorak nya gembira, siapa lagi kalau bukan Park Hee Young. Si pengganggu di rumah tangga Yeri dan Jaehyun.

"Sudah cukup aku muak melihat drama picisan ini, segera bereskan Jungwon"

Perintah Hee Young, yang di angguki oleh Jungwon partner in crimes Hee Young.

Jungwon mendekat ke arah Yeri, munurunkan badan nya lalu memposisikan badan nya untuk jongkok. Sebenarnya Jaehyun bisa saja langsung menghabisi Jungwon, hanya saja ia memilih untuk tenang. Ia takut kalau ia gegabah akan menyesal seumur hidup, dan Jaehyun tidak mau.

Di kepala Jaehyun sudah ada pistol yang di todongkan padanya, Yeri yang melihat itu berusaha menggapai Jaehyun meskipun tidak akan pernah sampai karna tangannya di cekal oleh Jungwon.

"Sekarang kau ikut aku ya manis?"

Ucap Jungwon dengan lembut, menyeret Yeri paksa. Di ikuti oleh Jaehyun dan Hee Young di belakang.

Hee Young lah yang memerintahkan Jaehyun untuk mengikuti Yeri dan Jungwon.

Dan akhirnya sampai, Di sebuah rooftop gedung, Yeri berdiri di tepi rooftop, sekali dorong pasti ia akan terjatuh. Oleh sebab itu Yeri berhati - hati walau sesekali angin menerjang, Yeri tetap mempertahankan diri. Dan di bawah nya ada Jungwon yang siap mendorongnya kapanpun Hee Young memperintahkan.

Dear J, I'm so sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang