OO1

2.3K 147 6
                                    

Yeri menatap pantulan dirinya di cermin, ia mengenakan gaun putih dengan aksen bordir dari pundak hingga lenganya.

Ia tersenyum menatap dirinya begitu cantik di cermin, apakah kamu benar aku?

Yeri tertawa karna pertanyaan konyolnya.

lalu ia memperhatikan kepalanya yap rambut nya sudah rapih di gulung dengan kepang di sisi kanan dan kiri.

Yeri menurun kan tudung pengantin nya, lalu ia menarik nafas dan menghembus kan pelan - pelan untuk menenang kan dirinya sendiri.

Ceklek

suara pintu terbuka adik kecilnya masuk dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Kak! gak sangka ya? besok kaka udah jadi istri orang huhu aku sedih nanti aku tidur sendirian deh" ucap adiknya dengan memanyun kan bibirnya.

"Lebay deh kamu! ya emang kalo aku jadi istri orang kamu gak bakal bisa ketemu kaka gitu??" ucap yeri sambil mencubit hidung adiknya.

Adiknya Kim saeron hanya bisa cengengesan mendengar ucapan kakanya.

Yeri berdecak lalu menggelengkan kepalanya.

"Eh bentar ya kak? aku keluar dulu!" ucap saeron.

"Sae tunggu! tolong ambilin hp kaka di tas yaa ada di kamar mamah"

"Ok! siaaap princess ~"

"Enak aja masa aku princess! aku Queen lah!"

Saeron hanya terkekeh lalu pergi meninggalkan yeri.

Ceklek

Saeron kembali dengan hp yeri di tanganya.

tapi tunggu kenapa wajahnya sedih?

"Sae kenapa? berantem sama renjun ya??"

Saeron menggelengkan kepalanya, sekarang matanya sudah berkaca kaca.

"Ih kenapa? masa di hari pernikahan kaka kamu sedih sih?"

Saeron menggigit bibirnya lalu menunduk.

"Sae kamu kenapa sih?"

Yeri memeluk saeron yang terisak. sekarang saeron bingung mau menjelaskan darimana, ia tidak mau membuat senyuman kakanya menghilang.

akhirnya saeron memberanikan diri untuk menjelaskan ke yeri meskipun ia tahu kakanya akan hancur.

"Kak........."

"Iya kenapa sini coba ceritain ke kaka hm?"

"Kak... kak jaehan –"

Saeron semakin mengeratkan pelukanya.

"kecelakaan kak.. kak jaehan kak"

Yeri yang mendengar itu langsung merosot jatuh ke lantai, lutut nya lemas.

dan ia kesulitan bernafas.

Saeron berlari keluar kamar yeri lalu datang kembali dengan gelas berisi air putih.

"Kak minum dulu kak"

Yeri langsung menghabiskan minumnya.

"Sae gimana?? gimana keadaanya?"

Saeron menggeleng.

"Aku gak tau kak..."

Yeri mencoba tenang ia tidak mau menangisi hal yang belum tentu jelas.

"Sae! kamu gak boleh nangis kaya gitu, jaehan masih hidup kan? tolong ya kamu jangan nangis begitu seolah - olah jaehan udah meninggal tau gak..."

"Maaf kak.."

Dear J, I'm so sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang