Jaehyun sudah pulang dari kantor sekarang mereka berdua sedang makan malam.
"Yemim? Kamu setuju gak kalau aku memperkerjakan pembantu buat bantu kamu dirumah ini?" Tanya Jaehyun.
Entah kenapa sekarang yeri sudah mulai menerima jaehyun mungkin belum sepenuhnya ia masih butuh waktu.
"Boleh" Kata yeri.
Jawaban yang singkat tapi bisa membuat Jaehyun tersenyum.
"Oke mungkin 5 pembantu cukup ya??" Tanya jaehyun lagi.
"Kenapa sebanyak itu?"
"Lebih banyak lebih bagus bukan?"
"Gak cukup dua saja, urusan masak biar aku yang masak. Sisanya biar mereka"
Baru kali ini yeri menjawab lebih dari satu kalimat, jaehyun semakin senang hari ini.
Hening setelah selesai dengan tanya - jawab dari jaehyun dan yeri mereka sibuk makan.
——————————————————
Sejak dari tadi yeri menonton televisi, jaehyun? Ia sibuk dengan kekasih barunya yeri mempout kan bibirnya.
Kekasih baru jaehyun adalah berkas berkas kantor yang harus di kerjakan jaehyun.
Yeri menyebut nya kekasih baru.
"Eh tunggu apa aku cemburu?" Tanya yeri kepada dirinya sendiri.
Aaaaaa aku mikir apa sih ihhh!
Yeri memukul - mukul kepalanya sendiri.
"Astaga yemim kamu ngapain??" Tanya jaehyun khawatir, yang jaehyun lihat yeri memukul kepalanya.
"Eh engga kepala aku pusing" Jawab yeri berbohong.
"Pusing? jangan di pukul kepala kamu nanti kamu tambah pusing" Ucap jaehyun lembut.
"Hehehehe" Yeri hanya cengengesan.
Sepertinya aku lebih baik pergi dari hadapan jaehyun.
Yeri pergi menuju ke kamar setelah masuk ke kamar sepertinya ia salah mengambil keputusan ini.
"Aduh aduh nanti jaehyun tidur disini juga?" Yeri mengigit kuku jarinya.
Tok Tok
Suara ketukan pintu membuat yeri otomatis berdiri lalu pergi ke balkon.
Pintu terbuka jaehyun masuk dengan membawa obat untuk yeri, sekhawatir ini jaehyun? padahal itu hanya kepura - puraan nya yeri saja.
Jaehyun melihat yeri duduk di kursi balkon ia segera menghampiri yeri dengan membawa jaket.
"Disini dingin yemim" Jaehyun memakaikan jaket ke yeri.
"Biarin aja" Ucap yeri pelan.
Sebenarnya benar ucapan jaehyun ia sedang kedinginan, kenapa yeri seperti ini? karna ia malu nanti jaehyun tidur bersamanya.
Andai saja yeri ketiduran seperti waktu itu jadi ia tidak akan salah tingkah seperti ini.
Jaehyun memberikan obat kepada yeri "Ini minumlah biar kamu gak pusing lagi"
Yeri mengangguk "iya nanti taruh saja di meja" Ucap yeri.
"Ya sudah aku lanjut kerja dulu ya?" Ucap jaehyun.
"Dikantor kerja di rumah kerja" Dumelan yeri pelan.
"Hah? Apa kamu ngomong apa?" Tanya jaehyun.
"Eh engga gak ngomong apa - apa" Ucap yeri sambil memalingkan wajahnya ke samping.
Setelah mendengar ucapan yeri, jaehyun pergi dari kamar.
"Harusnya aku seneng kan? gak ada jaehyun tapi kok hati aku gak rela sih" Ucap yeri menatap pintu yang baru saja tertutup.
Aku kenapa ya? Apa aku sakit beneran? Rasanya hati dan pikiran ku tidak sinkron.
"Ah terserah lah" Yeri bangkit dari kursi lalu masuk ke dalam. Ia merebah kan dirinya tidur di kasur yang empuk.
mungkin memang lebih baik aku tidur duluan kali ya?
"Oke baiklah!" Yeri mengangguk setelah itu memeluk guling.
Benar saja yeri langsung tertidur memang dasarnya ia hobi tidur jadi kalau tidur bisa secepat ini.
——————————————————
Jaehyun melepas kacamata yang ia pakai lalu meminum coffe yang ia buat sendiri. Ia menyenderkan punggungnya di kursi melirik jam di tanganya.
"Sudah jam 12 malam, apa yeri sudah masuk?" Jaehyun bangkit dari kursi, Ia ingin memeriksa keadaan yeri.
Jaehyun sudah sampai di depan kamar, Ia mengetuk pintu terlebih dahulu.
Tidak ada jawaban ia langsung saja membuka pintu, Pantas saja yeri sudah tertidur ternyata.
Ia mendekati yeri lalu duduk di pinggir kasur, menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah cantik yeri.
"Selamat malam yemim" Jaehyun mengecup kening yeri.
Jaehyun menyelimuti yeri lalu berbaring tidur di sebelah yeri, Ia bukan tipe lelaki pemaksa dan mengambil kesempatan ia akan menunggu sampe yeri mencintainya.
Mencium kening istri sendiri tidak ada laranganya bukan?
TBC
Haaaaai aku kembali dengan update'an terbaru ~
Ada yang greget kah sama book aku? Ngebosenin ga sih :(Maap ya kalo ada salah ketik aka typo 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear J, I'm so sorry.
Fanficsebuah cerita tragis dari kim yerim. ya cerita itu di mulai di hari pernikahanya. pernikahan yang seharusnya dijalani bersama dengan orang yang kita cintai tapi tidak berlaku dengan yeri. entah salah apa yeri hingga di berikan cobaan seperti ini ole...