O12

424 43 8
                                        

Karna pertemuan hari itu dengan Rose, Yeri lihat Jaehyun jadi semakin sering keluar bersama sahabat nya itu, Wajar kah dirinya cemburu?? Tapi Yeri tidak mau ambil pusing memikir kan hal yang belum tentu benar seperti apa yg dipikir kan nya.

Yeri menatap jam dinding, sudah sangat larut mengapa Jaehyun belum pulang juga? Baiklah Yeri akan menghubunginya, takut terjadi apa - apa pada suaminya.

Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif tek-
Yeri memutuskan panggilanya, ada apa ini? Hatinya semakin tidak tenang.

  --------------------

Yeri bangun di pagi hari, ternyata ia ketiduran di sofa ruang tamu nya. Ah Jaehyun! pasti ia sudah pulang ~

Dengan semangat ia melangkah kan kakinya menuju lantai atas kamar nya bersama Jaehyun.

Sesampainya di sana Yeri membuka pintu kamarnya dengan perlahan, takut mengganggu Jaehyun yang sedang tidur.

Tapi setelah masuk, nihil. Jaehyun nya tidak ada . . .

Entah kenapa, ini membuat hatinya sakit. Hey apakah sekarang ia sedang menerima karma?

Dulu ia yang mensia - siakan Jaehyun, Lihat sekarang ini semua berbalik kepadanya. Tapi bukan kah ini lebih kejam? Karna dia-

Ah sudah lah.

Yeri mencoba berfikir positif.

Menenangkan dirinya, dengan cara mandi? ya setidaknya ia bisa lebih relax bukan?

--------------------

Yeri melakukan kegiatan nya sehari - hari nya, membuat sarapan untuk dirinya dan mungkin untuk Jaehyun juga? lalu menyirami tanaman, tak lupa juga membersihkan rumahnya.

Pokoknya hari ini ia ingin menyibukan dirinya sambil menunggu kabar dari Jaehyun, Karna sedari tadi ia menelfon tidak di angkat.

Setelah ini mungkin ia akan pergi jalan - jalan bersama adiknya, ajak Renjun juga kali ya? biar ramai hihi.

Yeri tertawa, tapi matanya malah menangis.

Ada apa denganku? Kim Yerim berhenti menangis, jangan menangisi sesuatu yang belum jelas.

Yeri menghela nafasnya, Tersenyum melihat rumahnya yang sudah rapih.

"Uh sepertinya aku harus mandi lagi"

  --------------------

Yeri disini, sedang menunggu adik dan pacar adiknya di sebuah cafe di dalam mall, sambil memainkan game favorite nya.

"Hai kakk!!"

Terdengar suara nyaring Saeron, Renjun yang sudah mulai terbiasa hanya bisa menutup telinganya.

"Maaf ya lama ka"

Kata Saeron sambil memeluk kakanya dari samping, Yeri mencubit pipi adiknya.

"Kau ini, kebiasaan mu tidak pernah hilang ya??"

Yeri menggelengkan kepalanya, lalu lanjut bicara.

"Renjun sabar ya"

Dear J, I'm so sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang