OO7

816 87 5
                                    

Setelah kejadian kemarin kata Jaehyun.

Chaeyeon menjadi lebih pendiam, entah apa yang salah? Padahal Jaehyun sudah memaafkan karna kata Yeri ia tidak masalah.

Mengingat kejadian itu Yeri menjadi tertawa, dosa kah dirinya mengerjai orang?

Memang sifat dasar Yeri adalah si jail.

"Yemim? Kamu kenapa ketawa - tawa sendiri?" Tanya Jaehyun.

"Eh? Engga kok" Ucap Yeri berbohong.

Jaehyun mengangguk lalu melanjut kan membaca buku di tanganya. Yeri memperhatikan wajah serius Jaehyun, terlihat tampan di tambah dengan kacamata yang bertengger manis di hidung mancungnya.

Jaehyun yang sibuk sedari tadi melihat Yeri bangkit.

"Mau kemana Yemim?"

"Aku mau ke supermarket dulu"

"Tapi ini udah malem, biar aku antar!"

Yeri menggeleng, astaga apakah ia anak SD? Yang harus di antar kemana mana? Padahal aku kan sudah besar huh!

"Tap – " Ucapan jaehyun terpotong oleh suara Yeri.

"Ssst sudah aku gak apa apa"

"Yaudah bawa handpone dan pakai jaket yang tebal ok?

Repot banget si kamu Jaehyun.

"Iyaaaaa" Ucap Yeri sambil berjalan menuju pintu.

Jaehyun melihat punggung yeri yang mulai menjauh dari penglihatanya lalu tersenyum.

"Syukur lah kamu sudah berubah banyak Yemim" Kata Jaehyun.

——————————————————

Setelah dari supermarket Yeri sibuk membuat ramyeon, katanya ia ingin makan ramyeon.

Karna ditinggal Yeri lumayan lama Jaehyun sampai tertidur di sofa, lalu Yeri menyuruh nya pindah ke kamar. Tapi Jaehyun menolak akhirnya disini lah ia sekarang, menemani Yerinya.

"Jaehyun kamu mau ramyeon juga?" Tanya Yeri.

"Iya boleh, makasih yemim" Ucap Jaehyun.

"Okaaay!" Yeri segera kembali ke dapur.

Jaehyun teringat akan sesuatu lalu ia merenung memikir kan apa yang ada di dalam mimpinya.

Tadi ia bermimpi menggendong bayi perempuan yang sangat mirip dengan Yeri dan satu lagi ibu mertuanya menggendong bayi laki - laki yang sangat mirip dengan dirinya.

Aku bermimpi bayi kembar, pertanda apakah ini?

"Jaehyun ramyeon nya sudah matang!" Ucap Yeri keras.

Lamunan jaehyun buyar setelah mendengar suara yeri "Iya aku kesana, kamu kenapa pake teriak - teriak? Aku kan di belakang kamu" Kata Jaehyun.

"Lagian tadi aku liat kamu lagi melamun Jaehyuun!"

Jaehyun menarik kursi lalu duduk, Yeri menyiapkan ramyeon nya lalu menaruh di depan Jaehyun.

"Mau pake nasi?" Tanya Yeri.

"Boleh" Ucap Jaehyun sambil tersenyum.

Entah kenapa melihat Jaehyun tersenyum jantungnya berdetak lebih kencang dan pipinya bersemu merah.

Jaehyun yang memperhatikan Yeri segera sadar karna memang wajah Yeri tiba - tiba memerah.

"Eh kamu kenapa? Kamu sakit?" Tanya Jaehyun.

Dear J, I'm so sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang