Yeri terbangun dari tidur nya karna mendengar suara tangisan dari Daehyun, Ketika ia ingin beranjak. tidak ada Jaehyun di sebelah nya. Lalu kemana dia?
Dengan mata mengantuk Yeri berjalan menuju kamar Daehyun, lalu menyalakan Table lamp. Ketika menyala, Yeri di kagetkan dengan Jaehyun yang sedang tertidur di sofa dengan Daehyun yang ada di dekapan nya. Yeri terharu, hampir saja ia ingin meneteskan air mata. Tapi tidak jadi karna melihat gerakan Jaehyun yang seperti sadar sedang di perhatikan. Kalau ketawan gengsi kata Yeri.
"Kamu ngapain disini?" Tanya Yeri setelah melihat Jaehyun membuka matanya.
"Eh kamu bangun? Maaf ya, tidur lagi sana. Biar Daehyun sama aku" Ucap Jaehyun sambil menepuk pelan pantat Daehyun.
"Sial kenapa aku punya suami soft begini tuhan, aku bisa menangis di depan nya"
Jaehyun memegang tangan Yeri, menatap wajah Yeri dengan cahaya yang samar. "Kenapa malah melamun?"
Bukan nya di jawab, Yeri malah mulai menangis. Tentu saja itu membuat Jaehyun bingung. Apakah aku ada salah bicara?
"Kamu tuh jadi orang bisa gak sih? jangan terlalu baik? aku pusing!" Protes Yeri sambil mengelap air mata nya dengan punggung tangan.
"Kamu ini ada - ada aja, Udah ayo tidur" Jaehyun berdiri lalu menaruh Daehyun di box baby.
Jaehyun menuntun Yeri, sedangkan Yeri memeluk pinggang Jaehyun dari samping sambil terus berjalan. Jaehyun hanya tersenyum jika Yeri sedang mode clingy karna menurut nya itu sangat lucu, Mau bagaimana pun Jaehyun sangat tau karakter Yeri. Gengsi nya tinggi, jadi kalau sedang seperti ini Jaehyun sangat senang tentu saja.
Sampai di kamar Jaehyun berjalan ke sisi kiri sedangkan Yeri ke sisi kanan, Jaehyun masuk ke dalam selimut terlebih dahulu baru setelah itu menarik Yeri yang masih terduduk di pinggir kasur, Keduanya tertawa bersama.
Jaehyun menopang kepala nya, menatap Yeri dengan penuh damba. Yeri bisa melihat semua itu dengan jelas, Dicintai oleh orang yang tepat. Walaupun tidak mudah perjalanan keduanya bisa sampai sini, Yeri sangat bersyukur. Tentu ia tidak akan lupa mengucap terimakasih dan maaf untuk saudara dari suami nya.
Mungkin kalau ia tidak menikah dengan Jaehyun tidak akan ada Daehyun.
Suara Jaehyun menyadarkan nya ke dunia "Sudah jangan terlalu banyak berfikir liat keningmu berkerut sweetie"
Jaehyun menarik pinggang Yeri untuk mendekat, Lalu memeluk nya erat seperti tidak ada hari esok.
"Dadda! sesak ish" Yeri berusaha melepaskan dekapan tangan Jaehyun, hasilnya nihil. Tenaga Jaehyun lebih besar.
Jadi yang Yeri lakukan sekarang hanya pasrah, Gemas dengan tingkah Yeri yang seperti boneka tak bernyawa. Jaehyun menciumi pipi Yeri, Kalau saja Yeri bukan makhluk hidup. Jaehyun pasti sudah memakan nya.
Yeri hanya terkikik geli di perlakukan seperti itu, sampai akhirnya pertanyaan dari Jaehyun membuat Yeri menegang.
"Sayang? udah bisa belum?"
Yeri sangat tau apa maksud dari Jaehyun, tapi untuk kali ini biarkanlah ia pura pura tidak tahu.
"Bisa apa ya kak?" Tanya Yeri pertama kali nya dalam sejarah memanggil Jaehyun dengan sebutan kak.
Jaehyun yang mendengar itu langsung duduk dan menggenggam tangan Yeri. "Apa? Coba ulangin, aku suka dengernya"
"Kakak?????" Ucap Yeri dengan wajah di imut imutkan, Mungkin jika Saeron yang melihat Yeri seperti itu sudah di timpuk, beda dengan Jaehyun. Ia malah tersenyum lebar seperti orang bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear J, I'm so sorry.
Fanficsebuah cerita tragis dari kim yerim. ya cerita itu di mulai di hari pernikahanya. pernikahan yang seharusnya dijalani bersama dengan orang yang kita cintai tapi tidak berlaku dengan yeri. entah salah apa yeri hingga di berikan cobaan seperti ini ole...