Kalo ada typo, tandain👌
Tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan, oke?
Happy Reading!
🔻
🔻
🔻Tak terasa sebentar lagi Salsa akan melaksanakan ulangan kenaikan kelas, karena itu juga dirinya selalu diwanti-wanti oleh keluarganya, terutama Delia. Wanita itu selalu mengingatkannya untuk rajin belajar dan jangan membuat masalah di sekolah. Walaupun begitu Salsa tidak pernah marah, ia selalu menanggapi dengan anggukan kepala sembari tersenyum manis.
"Gak kerasa ya, bentar lagi kita kelas sebelas." ujar Gabby sembari mengaduk-aduk minumannya. Saat ini Gabby dan ketiga sahabatnya sedang berada di kantin dengan pesanan masing-masing.
"Iya, perasaan baru kemaren kita MOS." sahut Bianca.
"Waktu terus jalan sayang... makanya jangan pake perasaan" Flo terkekeh geli.
"Iya Flo, gue tahu. Cuma ya... kok cepet banget gitu loh..."
Salsa menopang dagu dengan kedua tangan dan menatap ketiga sahabatnya secara bergantian. "Kalo udah lulus sekolah, kalian bakal lanjut kuliah gak?" tanyanya penasaran.
Seketika raut wajah Gabby murung, "Gue sih disuruh sama Papi, tapi gue bingung mau ambil jurusan apa. Ditambah kalo udah lulus kuliah Papi nyuruh buat nerusin perusahaannya,"
"Tapi Gab, lo mau emang nerusin perusahaannya?" mendengar pertanyaan Flo, Gabby semakin murung.
"Nah, itu masalahnya! Gue gak suka ngurusin hal begituan. Gak pandai,"
"Iya juga sih, kalo dipaksain ngelakuin apa yang gak kita suka bisa bahaya. Tapi kalo bukan lo yang nerusin, terus siapa? Lo 'kan anak satu-satunya. Lo udah bilang kalo gak mau nerusin perusahaan?"
"Belum, gue gak berani Ca. Soalnya Papi berharap banget gue nerusin perusahaannya, coba aja gue punya kakak pasti gak bakal gini."
"Nikah aja Gab, kaya Flo. Jadi yang nerusin perusahaannya nanti suami lo,"
"Sembarangan kalo ngomong!" sentak Gabby kesal sembari menyentil kening Salsa, membuat sang empu meringis pelan.
"Tapi masuk akal loh Gab... lo nikah terus lanjut kuliah dan ambil jurusan yang lo mau. Suami lo nanti suruh ngurus perusahaan, enak 'kan?"
"Apaan sih Flo, kok lo jadi ikut-ikutan!" Gabby memanyunkan bibirnya.
"Gue juga setuju, coba lo omongin dulu sama orang tua lo. Barangkali setuju," saran Bianca.
"Udah ah, gak usah bahas begituan. Makin ngelantur lo pada," Gabby mengedarkan pandangan, sepertinya bel istirahat sudah berbunyi. Dilihat dari semakin banyaknya siswa yang berada di kantin.
"Kalo lo gimana Ca? Kuliah?"
"Iya, gue pengen jadi designer."
"Wih... mantap nih. Nanti pas nikahan gue, lo yang buatin baju." sahut Salsa antusias.
"Cocok, gambaran lo juga bagus." komentar Flo. Bianca tersenyum bahagia, ternyata mereka mendukung keputusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Skornicki
Teen Fiction[DON'T COPY MY STORY] ❗WARNING❗ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan serta adegan yang tidak patut ditiru. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh ataupun yang lainnya. Itu bukanlah hal yang disengaja. Cerita ini murni dari pemikiran saya. Bahkan...