Kalo ada typo, tandain👌
Happy Reading!
🔻
🔻
🔻Garken memperhatikan Salsa yang duduk di kursi belajar dengan mata yang fokus membaca buku pelajaran, malam ini dia memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya di kamar gadis itu, hal itu sudah dilakukannya sejak beberapa hari ini.
Bertepatan dengan dirinya yang kembali fokus menatap laptop, Adel masuk dengan membawa nampan, ternyata wanita itu membawa susu dan juga kue brownies untuk mereka.
"Sayang, udahan dulu belajarnya. Bunda bawain susu sama kue brownies kesukaan kamu." Adel menaruh nampan itu di atas meja yang berada tepat di depan Garken.
"Iya, Bun, bentar lagi." ucap Salsa tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ada di genggamannya.
"Abang, ajak adeknya makan dulu." titahnya dan duduk di samping Putra pertamanya, Garken mengangguk.
"Princess, Abang suruh kamu belajar tapi ngga gini juga. Ayo, sini dulu."
Salsa menghembuskan nafas kasar, maunya apa sih? Tadi saat dia tidak mau belajar, lelaki itu memaksa. Sekarang, dia sudah belajar di suruh berhenti. Buyar sudah materi yang sejak tadi dia hafalkan dengan susah payah.
Salsa menutup bukunya dan berjalan ke arah sofa, dimana Bunda dan Abang-nya berada. Maklum, orang kaya. Di dalam kamar saja ada sofa. Salsa saja sampai menggelengkan kepala heran. Terlalu berlebihan, menurutnya.
"Brownies-nya enak Bun, siapa yang buat?" tanya Salsa antusias, rasanya hampir sama seperti buatan Delia. Melihat ekspresi gadis itu, membuat Adel dan Garken menyunggingkan senyum.
"Tadi Bunda minta buatin sama pelayan, soalnya Bunda ngga bisa." sahut Adel dengan sebelah tangan menggaruk tengkuknya. Salsa mengangguk dan kembali memasukkan potongan brownies ke dalam mulutnya.
"Ayah sama Bang Guntur kemana, Bun?" tanyanya di sela-sela kunyahan.
"Guntur lagi di kamar main game, kalo Ayah kamu lagi di ruang kerja."
Lagi-lagi Salsa hanya mengangguk sebagau jawaban, saat sudah memastikan Salsa memakannya, Adel beranjak. Saat Garken bertanya, wanita itu menjawab akan menemani suaminya di ruang kerja.
Setelah berpamitan, Adel segera keluar dari kamar anak gadisnya. Kembali ke dapur dan membawa kopi serta kue brownies untuk suaminya.
Merasa cukup, Salsa meminum susu dan kembali ke meja belajar untuk mempelajari materi Biologi, karena besok adalah jadwal ulangan mata pelajaran itu. Begitu juga Garken, lelaki itu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Haduh, sampe Upin Ipin dewasa juga ngga bakal nyambung gue pelajaran ini, RIP memori." keluh Salsa, terlihat dari raut wajahnya bahwa gadis itu sudah pasrah.
Mau bagaimana juga dia tidak akan bisa, karena pelajaran Biologi itu sama saja dengan pelajaran Kimia, Matematika dan Fisika, sama-sama menguras tenaga dan pikiran. Sejak tadi materi yang dirinya pelajari tidak ada satupun yang masuk ke otak.
Menyebalkan!
Melihat Adik-nya menelungkupkan wajah di meja, Garken iba. Dia tidak bermaksud membuat gadis itu tertekan, dia hanya ingin Salsa belajar karena besok gadis itu akan ulangan. Di tambah dia sangat tahu kepribadian Salsa yang anti dengan yang namanya belajar. Dia tidak ingin Salsa menyesal di kemudian hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Skornicki
Novela Juvenil[DON'T COPY MY STORY] ❗WARNING❗ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan serta adegan yang tidak patut ditiru. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh ataupun yang lainnya. Itu bukanlah hal yang disengaja. Cerita ini murni dari pemikiran saya. Bahkan...