31. Terungkapnya Fakta

68 8 0
                                    

Kalo ada typo, tandain👌

Tanggal berapa temen-temen baca part ini?

Makasiii untuk 1K pembacanya 💕

Happy Reading!

🔻
🔻
🔻

Sudah tiga hari ini Salsa sakit dan  belum juga sembuh, selama itu pula Salsa tidak masuk sekolah. Walaupun keadaannya sudah lebih baik dari kemarin, tapi tetap saja kedua orang tuanya menyarankannya untuk pergi ke dokter, tapi gadis itu kembali menolak. Karena terlalu khawatir dengan kondisi Salsa ditambah desakan keluarganya yang menanyakan bagaimana kabar Princess mereka, pagi ini Michelle memutuskan untuk memberitahukan kondisi Salsa kepada mereka, alhasil rumah mereka sangat ramai karena kedatangan mereka.

Salsa sampai pusing mendengar nasihat yang mereka lontarkan kepadanya, apalagi kalau bukan menyuruhnya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Selama itu pula ia menolak dengan berbagai rayuan. Bukan karena takut dengan rumah sakit, ia hanya tidak mau terlihat seperti orang yang sakit parah, sampai harus dibawa ke rumah sakit.

"Kamu itu, udah tau cucu Mama sakit bukannya ngirim kabar. Apalagi ini udah tiga hari loh." Salma—nenek Salsa—menatap Michelle dengan galak.

"Kami gak mau buat kalian khawatir, Ma."

"Dengan kamu gak ngasih tahu, khawatir kami semakin besar." jawabnya ketus sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Udah Ma, kasian anak kita. Dari tadi kamu omelin terus." Martin—kakek Salsa—mengelus bahu istrinya. Kevin yang sedari tadi mononton tertawa renyah, sudah biasa melihat kelakuan adiknya. Padahal Michelle sudah berumur dan memiliki anak, tapi tidak berubah juga sifatnya.

"Nah, Papa aja pengertian."

Salma melotot mendengar jawaban Michelle, "Kamu ini, sama orang tua jawab terus!"

"Ya—"

Ucapannya terpotong kala Delia memperingatinya untuk tidak lagi menyahut, ibu jarinya mengelus lembut punggung tangan Michelle. Akhirnya Michelle mengalah, pria itu menghela nafas dan kembali menyenderkan tubuhnya di senderan sofa.

"Jangan jawab terus, oke? Dosa, beruntung kamu masih punya mereka. Sedangkan aku?" bisik Delia tersenyum getir, memang ia hidup sebatang kara. Karena dulunya ia tinggal di panti asuhan. Ia sangat bersyukur di pertemukan dengan Pria seperti Michelle beserta keluarga dan anak-anaknya.

"Iya, aku minta maaf. Jangan sedih lagi, oke? Ada aku sama anak-anak disini." Michelle mengecup pelipisnya, Delia tersenyum haru.

"Lio masih sekolah?" tanya Keysha.

"Iya, Mba. Pulangnya sore kalo sekolah." sahut Delia, Keysha mengangguk paham.

Sedangkan di sofa yang letaknya berseberangan, terlihat Abang sepupu Salsa yang setia membujuk gadis itu untuk mau di bawa ke rumah sakit, tapi yang di dapat tidak sesuai ekspetasi, gadis itu tetap keukeuh pada pendiriannya.

"Princess, dengerin Abang, oke? Kita ke rumah sakit, supaya kamu bisa di periksa dan cepet sembuh." bujuk Lintang—kakak sepupu yang berusia empat tahun lebih tua dari Salsa, bahkan lelaki itu menjanjikan hadiah apabila Salsa mau di periksa.

Princess of SkornickiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang